Kadisdik Garut, Totong, foto bersama kepala sekolah, komite dan warga sekolah lainnya, usai Sertijab, Sabtu (18/07).

Kandaga. Id– Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021 di masa pandemi Covid 19 ini, rotasi dan mutasi kepala sekolah (kepsek) bukan hanya dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Pemprop Jawa Barat, untuk jenjang SMA/SMK, namun juga dilakukan oleh Disdik Kabupaten Garut untuk jenjang SMP.

Kepala Disdik Kabupaten Garut, Totong, mengatakan, rotasi dan mutasi kepsek ini mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nomor 6 Tahun 2018, tentang guru yang diberikan tugas tambahan sebagai kepala sekolah.

” Jadi pedoman rotasi dan mutasi ini mengacunya ke sana (Permendikbud), secara interval, yang belum dua tahun belum bisa dipindahkan, boleh di sekolah yang sama sampai 8 tahu, nanti akan ada evaluasi kinerja, “kata Totong, saat menghadiri serah rima jabatan Kepala sekolah SMPN 2 Tarogong Kidul, dari Yusup Gautama, kepada Deden Juandi, Sabtu (19/07/2020).

Totong menyebutkan, evaluasi kinerja diperlukan untuk menilai kinerja, maupun prilaku kepsek barsangkutan.” Jika prilaku, atau kinerjanya kurang baik, sebelum dua tahun pun, itu bisa dipindahkan, bahkan tidak usah diperpanjang, tapi dikembalikan sebagai guru,” terangnya.

Pada kesempatan sertijab tersebut, Totong mengapresiasi kepemimpinan Yusup, walau hanya sebagai Kepsek (Plt) di SMPN 2  Tarogong Kidul untuk beberapa bulan, namun mampu memanaje sekolah yang berada di belakang SMAN 1 Garut itu, hingga bisa diterima oleh semua guru.

“Sekolah ini mendapatkan animo masyarakat cukup tinggi, SMPN2 Tarkid ini paling banyak peminatnya, sampai 820 lebih pendaftar. Kata Pak Komite sekolah tadi, Pak Yusup ini bisa diterima oleh semua bapak dan ibu guru di sini, dan mampu memanaje sekolah dengan baik. Harapannya kepada sekolah yang baru (Deden Juandi) minimalnya bisa mempertahankan, atau stukur syukur bisa lebih baik, ” harapnya.

Sementara itu, Deden Juandi, berjanji, akan menjaga kondusifitas sekolah, dan keharmonisan penghuni sekolah, untuk bisa bekerja sama, dan sama-sama bekerja. “Jadi yang terpenting, kita ciptakan dulu keharmonisan rumah tangga sekolah. Kalau itu sudah terwujud, niscaya akan tercapai semua apa yang kita cita-citakan, ” ujarnya.

Harapan juga disampaikan Ketua Komite SMPN 2 Tarkid, Abu Hayat, agar kepala sekolah yang baru mampu membangun komunikasi yang baik dengan semua warga sekolah, dan bisa membangun SDM yang handal, untuk terwujudnya sekolah yang berprestasi. (Jay)***