kandaga.id – Serentak, tahun pelajaran 2020/2021 khususnya jenjang SMA/SMK/SLB dimulai dengan kegiatan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dengan dilaksanakan secara simbolik di sekolah dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Kegiatan yang diagendakan selama lima hari, Senin-Jumat (13-17/07/2020) ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tahun ini sedang dilanda pandemi Corona Virus Disease (Covid -19), maka kegiatan dilakukan secara Luring atau Daring, disesuaikan dengan kondisi sekolah.

Untuk itu, sekolah mempersiapkan para pendidik dalam beradapasi dan menyiapkan model-model pembelajaran Daring disesuaikan dengan masing-masing disiplin keilmuannya.

Dengan tema “Adaptasi Kegiatan Belajar Mengajar di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19 melalui Metode Blended Learning Menuju New Normal”, SMKN 2 Garut menyelenggarakan In House Training (IHT) tahun pelajaran 2020/2021 selama tiga hari, Senin-Rabu (13-15/07/2020) di Gedung Serbaguna SMKN 2 Garut, Jl. Suherman No. 90, Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Dengan memperhatikan protokol kesehatan, kegiatan diikuti 46 pendidik ini, secara resmi dibuka Kepala SMKN 2 Garut, H. Bejo Siswoyo, S.TP., M.Pd., yang baru dilantik Jumat (10/07/2020) dengan menempati jabatan baru sebagai Kepala SMKN 1 Garut, untuk itu dalam sambutannya H. Bejo berpamitan sekaligus memohon maaf dan mendo’akan semoga SMKN 2 Garut lebih maju, lebih baik, dan lebih berprestasi.

“Kegiatan ini untuk mempersiapkan para pendidik mengajar ditengah wabah pandemi Covid-19, kita harus waspada yang nyata-nyata Garut belum aman, setelah kemarin ada satu yang positif Covid-19,” ujar H. Bejo, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/07/2020).

Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun menyatakan jangan dulu mengadakan tatap muka langsung.

“Kita masih harus belajar dari rumah, dan sekolah menyiapkan bapak ibu guru untuk melaksanakan pembelajaran Daring, membuat pembelajaran melalui YouTube, Google Classroom, Webex, dan aplikasi yang lainnya,” jelas H. Bejo, anak tetap bisa belajar walaupun di rumah, dan yang penting prinsip pembelajaran dari guru sampai kepada siswa, dan siswa bisa komunikasi dengan bapak ibu guru yang mengajar.

Menurutnya, di SMKN 2 Garut itu ada beberapa kompetensi kejuruan yang memang harus tatap muka, seperti jurusan kelistrikan, otomotif, TKR, dan jurusan Geologi Pertambangan. Untuk itu, pihaknya sedang berupaya, bagaimana caranya agar Abdi tadi ngantos di pos security saurna teu tiasa diganggu nuju aya tamu, janten abdi ngantos dugi Kadisdik sareng rombongan kaluar ti sakola. tersebut bisa belajar secara Daring.

“Mungkin dengan cara memberikan modul-modul pembelajaran, melalui alamat yang bisa dibuka di Google Classroom dan sebagainya,” pungkas H. Bejo, mudah-mudahan Covid-19 ini cepat berlalu, dan belajar normal kembali. (Jajang Sukmana)***