Gelandang Persigar, Andi Usman

Bagi penggila sepakbola di tanah air, tentunya sangat mengenal Alm. Andi Lala, pemain sayap Tim Nasional Indonesia era Tahun  70-80 an . Kecepatan lari dan kemampuan dribling bola pemain asal Makasar itu, menjadikan namanya sangat terkenal di kancah sepakbola nasional. Berpuluh tahun berlalu, ternyata jejak sang ayah diikuti oleh anaknya Andi Usman Nahari. Berbeda dengan sang ayah, anak kelima Andi Lala yang kini ikut memperkuat Persigar Garut, Andi  Usman Nahari (22) lebih memilih posisi gelandang.

Sebelum bergabung dengan Tim “Maung Sancang” (julukan Persigar), Andi Usman pernah memperkuat Persija di Trofeo Bhayangkara  dan Persila, Lahat Palembang. Pemain yang akrab dipanggil Usman itu mengungkapkan, bisa bergabung bersama Persigar, karena diajak pelatih Persigar, Ega Raka Galih.”Saya gabung ke Persigar diajak pelatih. Saya memperkuat Persigar ini tidak hanya cari duit. Tapi tujuan saya juga ingin membawa tim yang saya bela ini, bisa masuk ke liga dua,” ujarnya mantap.

Usman yang  sudah masuk  Sekolah Sepak Bola sejak kelas dua SD itu mengaku betah tinggal di Garut.” Kebetulan saya  suka dengan udara sejuk seperti Garut ini, dan teman-teman di Persigar sendiri baik, saling support dan punya misi yang sama untuk membawa Garut lolos ke liga dua, jadi saya betah di sini,” katanya, di sela acara launching Garman, Sabtu (05/08/2017).

Seperti sang ayah yang kini telah tiada, Usman bercita-cita menjadi pemain Timas Indonesia. Untuk mengejar mimpinya itu, Andi terus menekuni karier sepakbolanya dengan sungguh-sungguh, tak peduli dengan lapangan yang tidak memadai seperti di Garut ini. Ia pun mengaku tak takut dengan kondisi lapangan Kerkhof yang kurang baik.” Cedera adalah resiko dari seorang  pemain bola. Kalau dibilang lapangan di Garut ini jelek, ya jelek. Tapi mau apa lagi, kita harus tetap siap, apapun kondisinya,” tandasnya. ***Jay