Banyaknya suara yang meminta para guru honorer diberikan bantuan selama masa pandemi Covid-19, direspon Pemkab Garut dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 8 miliar. Bantuan tersebut akan disalurkan kepada para guru honorer di jenjang SD dan SMP baik di sekolah negeri maupun swasta

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyatakan para guru honorer merupakan salah satu elemen masyarakat yang juga terdampak Covid-19. Menurutnya untuk sementara, bantuan untuk guru honorer yang diusulkan baru untuk tingkat SD dan SMP. Sedangkan untuk PAUD dan TK baru diusulkan. “TK dan PAUD baru diusulkan. Hari ini kamu baru mendapatkan draftnya dari Kadisdik dan langsung akan kami proses,” ungkapnya,  Rabu (13/5/2020)

Helmi menambahkan, bantuan itu akan secepatnya diberikan, jika pemadanan data selesai diperkirakan bantuan tersebut akan diterima para guru honorer sebelum lebaran. “Karena bantuan tersebut tidak boleh dobel, sekarang  sedang dilakukan pemadanan (data) di Disdukcapil,” katanya.

Helmi menambahkan, guru honorer yang akan menerima bantuan adalah yang belum mendapatkan sertifikasi atau bantuan lainnya, karenanya pemadanan (penyesuaian data) harus dilakukan agar bantuan tepat sasaran. Jika semua belum dapat bantuan, lanjut Helmi, pihaknya  telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 8 miliar. “Kriterianya yaitu guru SD dan SMP honorer yang tak dapat sertifikasi. Kemudian guru swasta SD dan SMP yang juga tak dapat sertifikasi. Serta belum dapat bantuan dari (pemerintah) pusat, provinsi, kabupaten maupun desa,” jelasnya

Untuk besaran bantuan ke guru honorer, Helmi belum bisa memastikan. Tergantung dari jumlah guru honorer yang akan dibantu. “Kalau pemadanan selesai, Disdik bisa  langsung mengajukan permohonan penciran kepada bupati, dan akan langsung  disposisi ke DPPKA agar secepatnya bisa dicairkan. Mudah-mudahan sebelum Idul Fitri sudah bisa disalurkan,” pungkasnya.