Kepala PD. BPR Garut Cabang Karangpawitan, Mohammad Romadhon, memberikan doorprize kepada nasabah teladan

Untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan mitra kerjanya, PD BPR Garut cabang Karangpawitan menggelar kegiatan “Edukasi dan Literasi Keuangan” kepada para kepala dan bendahara sekolah, Kamis (24/8/2017) bertempat di Aula UPT Pendidikan Kecamatan Sucinaraja

Kepala PD. BPR Garut cabang  Karangpawitan, Mohammad Romadhon mengatakan, kegiatan ini merupakan program yang sudah direncanakan untuk mengembangkan layanan baik dalam bentuk tabungan, kredit dan jasa layanan lainnya

Romadhon, selama ini pihaknya telah bekerjasama dengan dinas/instansi di Kecamatan Karangpawitan. Tak hanya itu pihaknya juga mengembangkan layanan untuk sektor swasta dan masyarakat umum seperti petani,petenak maupun pelaku UKM. Untuk meningkatkan layanan lanjutnya, BPR Garut juga melakukan upaya jemput bola dalam program pickup service Menurutnya layanan ini memudahkan nasabah dan membuat proses transaksi dilakukan lebih cepat.”Dengan layanan ini petugas kami langsung mendatangi nasabah baik yang akan menabung maupun kredit,” jelasnya

Sebagai bank milik daerah, Romadhon juga menyatakan di waktu yang akan dating pihaknya diberi kesempatan untuk mengelola gaji PNS seperti halnya BJB sehingga BPR Garut bisa makin tumbuh dan bersaing dengan bank lainnya.

Kepala UPT Pendidikan Sucinaraja Drs. Dedi Supriadi, M.Pd

Sementara itu, Kepala UPT Pendidikan Sucinaraja Drs. Dedi Supriadi, M.Pd., mengatakan kegiatan ini cukup bermanfaat karena pihak sekolah diberikan informasi yang cukup detil sehingga hasilnya bisa diteruskan kepada semua warga sekolah termasuk para peserta didik yang akan didorong untuk memiliki tabungan pelajar. “Bagi pelajar yang akan menabung diikolektifkan, disatukan, kemudian ditabungkan,” ujarnya.

Dedi menambahkan, dulu pernah ada larangan di sekolah tidak boleh ada siswa yang menabung. Namun, sekarang ada keharusan, seperti yang sampaikan oleh bupati bahwa di sekolah diharuskan ada simpanan pelajar, dan itu semua harus dikelola dengan baik kemudian disimpan di bank.  “Ini merupakan sebuah upaya untuk mebiasakan anak menabung sejak dini,  dan mulai belajar  menjaga harta kekayaannya sendiri dan ada kebangggan dari semua itu untuk masa yang akan datang,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***