“Disaat Pandemi Covid 19 ini Kabupaten Garut tetap meningkatkan produk kewirausahaan”

Ditandai dengan Penyerahan Program Strategis Kementerian KUKM kapan 12 wirausahawan, Bupati Garut Rudy Gunawan, menerima kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, sekaligus membuka resmi pelatihan kewirausahaan bagi pelaku UKM, bertempat di Emeral Ballroom Utama Hotel Harmoni, Jln. Cipanas Baru Garut, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu (11/07/2020).

Turut hadir Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof Rully Indrawan, Deputi Bidang Pengembangan SDM, Arit Rahman, Dirut LPDB-KUMKM, Supomo, Staf Khusus Menkop dan UKM Riza Damanik, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa barat, Dandim 0611 Garut, Letkol Inf. Erwin Agung T.W.A, Kajari Garut, Sugeng Hariadi, Kapolres Garut, AKBP Dede Yudy Ferdiansah, Pj.Sekretaris Daerah Garut, Zat Zat Munazat, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Suhartono, dan para pejabat lainnya.

Bupati Rudy Gunawan dalam sambutannya mengatakan,
di saat pandemi Covid-19 ini Kabupaten Garut tetap meningkatkan produk kewirausahaan yang telah di apresiasi oleh seluruh pihak.

Kewirausahaan di Kabupaten Garut, menurut Rudy, hingga saat ini meningkat, tidak terjadi pelemahan sektor UKM, semisal, diantaranya produk baso aci dan kopi. “Semoga dalam giat pelatihan ini dapat membawa ilmu bagi para pelaku kewirausahaan dan koperasi serta pelaku UKM lainnya,” harap Rudy.

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, mengatakan,
di tengah pandemi Covid-19, para pelaku UMKM memiliki peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian, hal ini sejalan dengan upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Sektor UMKM, sebut Teten, dapat menyerap 99 persen, tenaga kerja dengan kontribusi terhadap PDB Nasional sekitar 60 persen. Berdasarkan data Kemenkop dan UKM, ada 236.980 UMKM terdampak Covid-19.

Dalam situasi pandemi Covid-19, imbuhnya, teten meminta UMKM agar lebih inovatif dan adaptif, “Saat ini, penjualan hingga transaksi keuangan banyak yang beralih ke digital. Untuk itu Kemenkop dan UKM membangun sinergi dengan platform marketplace agar UMKM bisa masuk ke dalam ekosistem digital,” ujarnya.

Teten juga minta dana
LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) segera disalurkan agar ekonomi kembali menggeliat. “Saat ini alokasi yang diberikan untuk sektor UMKM yang disalurkan lewat koperasi mencapai Rp100 triliun,” ujarnya.

Di Kabupaten Garut, sebut Teten, banyak potensi yang dapat digali, sehingga dapat meningkatkan perekonomian baik rempah rempah, palawija dan industri lainnya. Pihak Kementerian telah melakukan Traning House di Esco yang akan melakukan ekspor ke Luar negeri dengan produk hasil dari UMKM di seluruh Indonesia.

Teten mengingatkan, agar koperasi fokus pada penyaluran dana di sektor-sektor produktif, seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan. Pasalnya, sektor-sektor ini cukup stabil dan bertahan di tengah pandemi.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan SDM, Arif Rahman Hakim, pelatihan ini merupakan pengembangan dari pelatihan-pelatihan yang sudah dilaksanakan sebelumnya, guna meningkatkan kewirausahaan dan usaha pemula. “Kegiatan ini bentuk lintas sinergi para Deputi jajaran Kementerian Koperasi dan UKM dan para Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat dan Garut,” tutur Arif.

Di wilayah Kabupaten Garut terdapat 9 Pelatihan diantaranya Busines Plan, Berwirausaha Pemula, Barista, Barbershop, Manager KSP/KSPPS, Kompetensi SDM KUKM, Home Stay, Managemen Koperasi Pasar Rakyat, Koperasi Perhutanan Sosial, Perikanan dan Peternakan. (Jajang Sukmana/Yan)***