KANDAGA.ID – DPP Partai Gerindra telah mengeluarkan keputusan mengejutkan, mencoret Ervin Luthfi, nama yang awalnya sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Caleg terpilih.

Namum ditengah jalan digantikan oleh Mulan Jameela sebagai peraih suara peringkat 5 di daerah pemilihan Jabar XI, sehingga mengundang reaksi keras dengan aksi pengepungan kantor DPC Gerindra Kabupaten Garut, Jalan Proklamasi oleh ratusan pendukung dan relawan Ervin Luthfi, Senin (23/09/2019).

Juru bicara Caleg Terpilih, Ervin Luthfi, yakni Dedi Kurniawan, menyebutkan, hal ini dilakukan sebagai ekploitasi rakyat Garut terhadap kedzaliman terhadap seseorang dan pelanggaran terhadap demokrasi yang sudah kita bangun secara jujur berdasarkan undang-undang.

“Ada oknum DPP yang telah membohongi Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subiyanto dan kalau putusan ini dibiarkan tentunya akan menjadi preseden buruk dalam demokrasi dan politik kita, dan pada akhirnya dihawatirkan akan diikuti oleh partai-partai lain,” ujar Dedi di sela aksi.

Menurut Dedi, lewat aksi ini mencoba mengetuk hati nurani Pak Prabowo untuk memperhatikan aspirasi warga Garut.

“Kami yakin Pak Prabowo sebagai seorang negarawan yang mencintai demokrasi. Dan saya yakin Pak Prabowo dibohongi oleh oknum pengurus di DPP,” ucapnya.

Dedi yang juga mantan Anggota DPRD Garut ini, menilai pencoretan Ervin Lutfhi sebagai caleg terpilih merupakan bentuk pelanggaran AD/ART Partai dan mencedrai demokrasi.

“Memecat anggota partai di AD/ART Gerindra itu ada aturannya. Kader yang dipecat itu apabila melanggar AD/ART, mencemarkan nama baik partai, melakukan kejahatan besar, seperti korupsi, pembunuhan dan lainnya, tapi pemecatan Pak Ervin ini kan tidak ada alasannya,” tutur Dedi.

Bahkan lanjut Dedi, sejak diterbitkan surat keputusan pencoretan Ervin Luthfi sebagai anggota Partai Gerindra, dan penggantian Ervin oleh Mulan Jameela, sejak tanggal 11 September, hingga aksi berlangsung belum diterima pihak Ervin Luthfi. (Jajang Sukmana)***