Empat Ruang Kelas Baru (RKB) sumbangan dari YPLP PGRI Jakarta Timur sedang dalam tahap penyelesaian

 

Empat Ruang Kelas Baru (RKB) sumbangan dari YPLP PGRI Jakarta Timur sedang dalam tahap penyelesaian
Empat Ruang Kelas Baru (RKB) sumbangan dari YPLP PGRI Jakarta Timur sedang dalam tahap penyelesaian

SMP PGRI  Garut yang beralamat di Jalan Guntur Melati Tarogong Kidul Garut, adalah salah satu sekolah yang terkena dampak banjir bandang Sungai Cimanuk beberapa waktu lalu. Sekolah milik YPLP PGRI ini, kini sedang melakukan penataan kembali  dengan membangun beberapa Ruang Kelas Baru (RKB) yang dananya diperoleh dari bantuan  pihak swasta, pengusaha, sekolah swasta serta perorangan yang peduli terhadap pendidikan.

Demikian disampaikan Kepala SMP PGRI Tarkid, Deny Riswandi, S.Pd., saat menerima sumbangan bencana banjir bandang Sungan Cimanuk dari Sekolah Indonesia Jedah (SIJ) Saudi Arabia . “Sekarang kami sedang membangun 4 lokal ruang  belajar,  bantuan dari Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan  (YPLP PGRI) Jakarta Timur,” ujarnya Rabu (7/12/2016) di ruang kerjanya.

 

Tumpukan buku dan Raport siswa penuh lumpur, saksi bisu dahsyatnya bencana banjir bandang Garut yang juga menghancurkan sebagian besar fasilitas SMP PGRI Tarkid
Tumpukan buku dan Raport siswa penuh lumpur, saksi bisu dahsyatnya bencana banjir bandang Garut yang juga menghancurkan sebagian besar fasilitas SMP PGRI Tarkid

Deny mengatakan,  tak lama setelah bencana, sekolahnya sempat didatangi Mendikbud, Muhajir Effendi dan Bupati Garut, H. Rudy Gunawan SH MH MP. Pada waktu itu ungkap Deni, Bupati  Garut berjanji  dalam waktu seminggu akan membangun 2 lokal RKB, sayangnya janji tersebut hingga hari ini belum juga direalisasi.“Nanti Minggu depan, saya akan bantu membangun 2 lokal kelas,” ujar Deni menirukan ucapan bupati.

Tak hanya bantuan dari Pemkab Gaarut saja yang tak kunjung datang, bantungan  yang dijanjikan Mendikbud juga hingga saat ini tidak ada kejelasannya.“Yang jelas, bantuan dari pihak pemerintah hingga kini belum ada yang terealisasi . Yang ada justeru dari pihak swasta,” ujarnya

Bahkan menurut Deni, tanggal 8 Desember 2016 akan ada peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas bantuan dari Bank Mega. Selain itu, juga akan ada bantuan dari Bank Jabar Banten (Bank bjb). Deni menambahkan,  bantuan dari pemerintah yang tak kunjung datang mungkin disebabkan adanya berbagai prosedur yang harus ditempuh, tetapi hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi kapan bantuan tersebut akan direalisasikan.”Kami paham mungkin ada mekanisme yang harus dilewati, tetapi ada yang menanyakan janji Pak Bupati tersebut karena hingga saat ini tak ada kejelasan,” pungkasnya. ***Jang’s