kandaga.id – Dinas Pendidikan Kabupaten Garut melakukan upaya untuk menjaga keberlangsungan warisan seni budaya Sunda. Salah satunya dengan melakukan Pasanggiri Basa, Sastra dan Aksara Sunda selama dua hari, Sabtu-Minggu (13-14/11/2021).

Dalam pasanggiri “Mamaos Pupuh” khusus jenjang SD Tingkat Kabupaten Garut tahun 2021 yang dilaksanakan di SDN 10 Regol, Kecamatan Garut Kota, jumlah pesertanya hanya 39 anak. Sedangkan Pasanggiri Borangan (Ngabodor sorangan) yang dilaksanakan di SDN 5 Pakuwon, hanya 14 peserta, Minggu (14/11/2021).

Koordinator Pasanggiri Bahasa, Sastra, dan aksara sunda tingkat SD Kabupaten Garut, Ema Nurjamilah, S.Pd.SD., M.M., menyambut baik dengan digelarnya pasanggiri ini. Bahkan, kata Ema, kalau bukan dimasa pandemi Covid-19 dan tidak dibatasi, dipastikan peserta akan sangat banyak.

“Terlihat dengan sangat antusias para peserta yang mendukung dalam mendukung acara ini,” ucapnya.

Maksud dan tujuan pasanggiri ini, terang Ema, salahsatunya sebagai upaya untuk perlindungan dan pengembangan bahasa, sastra, dan aksara Sunda.

“Kegiatan Pasanggiri ini sarat akan nilai Pendidikan Karakter Bangsa, juga sebagai wujud aplikasi dari hasil pembelajaran di sekolah,” terangnya.

Dirinya berharap, semoga kedepannya peserta didik SD dan SMP, selaku generasi penerus bangsa, khususnya di Jawa Barat mencintai budaya Sunda. ***Jajang Sukmana