kandaga.id – Sebagai upaya mempercepat menghilangkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan serentak melakukan Gebyar Vaksinasi Jabar Juara di 2.326 titik di 27 kab/kota dengan target 512.765 dosis vaksin disuntikkan kepada masyarakat termasuk dengan satuan pendidikan, Sabtu (28/08/2021).

Berdasarkan data pada Gebyar Vaksinasi Jawa Barat, Kabupaten Garut menerima vaksin dari Dinkes, TNI, Polri, BPBD dengan estimasi sasaran sebanyak 117.448 yang tersebar di 28 puskesmas.

Salah satunya SMKN 9 Garut di Jl. Raya Bayongbong KM 10, Panembong, Kecamatan Bayongbong. Dari sejumlah 1.932 peserta didik, 817 diantaranya mendapatkan vaksin dengan sasaran bagi mereka yang belum sama sekali mendapatkan vaksinasi pertama.

Kepala KCD Pendidikan Wilayah XI Jawa Barat, Drs. H. Aang Karyana, M.Pd., turut memantau kegiatan gebyar vaksinasi di SMKN 9 Garut, yang sebelumnya dirinya telah memantau di beberapa sekolah di Kecamatan Tarogong Kaler.

Dari hasil pantauannya, bahwa Gebyar Vaksinasi Jawa Barat tahun 2021 di wilayah kerjanya berjalan sukses. Untuk itu, H. Aang mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Garut, TNI-Polri, dinas kesehatan, dan media massa yang dengan intens mensosialisasikan arti pentingnya vaksinasi ini, hingga diketahui masyarakat paling bawah.

Dengan adanya gebyar vaksinasi ini, pihaknya berharap Covid-19 ini segera berakhir dan semua masyarakat termasuk satuan pendidikan berdoa, semoga PPKM Garut yang sekarang di level 2 terus menurun hingga titik terendah.

Untuk itu, Garut sebagai pelopor pertama melakukan PTM, pihkanya akan melakukan evaluasi setiap minggunya dengan pemerintah kabupaten, karena bagaimanapun juga di Garut ada SD SMP sederajat yang harus berembug bersama. Sehingga kedepannya PTM tidak hanya 50 persen, dan itupun tergantung pada kebijakan pemerintah secara nasional.

Berdasar data yang diketahuinya, kata H. Aang, ada sekitar 9 ribuan di wilayah kerjanya yang melakukan Gebyar Vaksinasi Jawa Barat 2021 ini. Namun untuk data riilnya ada di Dinas Kesehatan yang berdasar pada data skrining.

Selain itu, jumlah estimasi sasaran dengan jumlah riil di lapangan pasti akan mengalami perbedaan, karena tidak menutup kemungkinan ada peserta didik yang sakit sehingga tidak lolos skrining.

Yang jelas, animo sekolah ataupun masyarakat untuk vaksinasi sangat tinggi. Namun belakangan ini ketersediaan vaksin tidak banyak. Untuk itu, sekolah agar bersabar dengan bertahap, berkoordinasi dengan Gugus Tugas Kecamatan.

Sementara Kepala SMKN 9 Garut, Dra. Hj. Neti Achlan, M.Pd., mengatakan, pihaknya hanya menerima alokasi sebanyak 800 vaksinasi. Sedangkan sisanya yang 17 orang lagi, kata Hj. Neti diyakini akan melakukan vaksinasi secara mandiri dilingkungan tempat tinggalnya.

Demikian, ujar Hj. Neti, dengan adanya vaksinasi pada gebyar ini, SMKN 9 Garut telah menuntaskan vaksinasi tahap pertama baik pendidik dan tenaga kependidikan serta seluruh peserta didik.

Upaya vaksinasi ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat khususnya pada satuan pendidikan dengan berharap PTM berlangsung seterusnya, kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

Dalam gebyar vaksinasi ini SMKN 9 Garut menggandeng Puskesmas Cilimus Kecamatan Bayongbong, dilaksanakan di auditorium tertutup, peserta didik terjadwal kedatangannya juga mendapat nomor antrian, sehingga memudahkan dalam penghitungan jumlah peserta didik yang lolos skrining maupun yang tidak.

Selain itu, ditengah kegiatan terpantau Forkopimcam Bayongbong bersama ketua tim gugus tugas SMKN 9 Garut secara virtual mengikuti diskusi serta arahan dari Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (kang Emil), Bupati Garut Rudy Gunawan dan kabupaten/kota lainnya se-Jawa Barat.

Berdasarkan informasi yang diterima, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melaksanakan peninjauan kegiatan Gebyar Vaksinasi Provinsi Jawa Barat di SLBN (Sekolah Luar Biasa Negeri) Garut Kota dan SMPN 4 Tarogong Kidul sekaligus melakukan video telekonferensi.

Secara virtual Presiden Joko Widodo, membuka Gebyar Vaksinasi Jabar Juara yang mengatakan, vaksinasi harus dipercepat karena bangsa ini berpacu dengan waktu di mana penyebaran dan mutasi virus Covid-19 semakin beragam.

“Kita harus bergerak cepat karena kita berpacu dengan penyebaran virus. Kita menghadapi tantangan luar biasa dalam dua bulan terakhir dengan munculnya varian baru yaitu varian delta,” ujarnya.

Sementara Kang Emil mengapresiasi atas turunnya status level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Garut menjadi ke level 2, dirinya pun sedang berupaya dan mendoakan agar Kabupaten Garut bisa yang pertama menjadi PPKM Level 1.

Emil berharap, Kabupaten Garut bisa menjadi kabupaten pertama di Jawa-Bali yang bisa memasuki PPKM Level 1 dalam kurun waktu 7 sampai 14 hari ke depan. Salah satunya dengan cara meningkatkan testing, tracing, tracking. Kemudian vaksinasi juga sama ikuti arahan dari provinsi jumlahnya, agar Desember bisa selesai.

Selain itu, dalam Gebyar Vaksinasi Jabar Juara, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan vaksin 500 ribu per hari, dengan tujuan hingga Desember 2021, sejumlah 37 juta warga Jabar tervaksin. ***Jajang Sukmana