kandaga.id – Dengan memperhatikan Protokol kesehatan Covid-19, sejumlah 95 guru penggerak dan 84 kepala sekolah serta 4 koordinator pengawas TK, SD, SMP, dan SMA se-Kabupaten Garut mengikuti Lokakarya Perdana tersebar pada dua tempat di SMPN 1 dan SMPN 2 Garut Kota, Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota.

“Lokakarya Pedana ini tindak lanjut dari hasil rapat pada Jum’at, 09 Oktober 2020 antara P4TK TK dan PLB Kemdikbud dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, dimana Dinas Pendidikan Kabupaten Garut melaksanakan lokakarya dengan moda Luar Jaringan (Luring),” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, S.Pd., M.Si., melalui WhatsApp, Selasa (13/10/2020) malam.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, S.Pd., M.Si.

Totong mengatakan, guru penggerak harus memiliki communication skills, inspiratif, kreatif, inovatif, creaivity, critical thinking, dan harus jadi teladan bagi yang lain.

“Guru penggerak harus berani berinovasi, berkreasi, mencari formula dalam menghadapi persoalan-persoalan berikut solusinya disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan, dan perkembangan zaman,” harapnya.

Dirinya, tentu mendukung penuh terhadap kegiatan lokakarya perdana ini, dan berharap guru-guru penggerak dapat memotivasi dirinya maupun guru lain sehingga sekolah jadi maju dan bermutu.

“Dengan adanya guru penggerak, kami mengharapkan membawa gairah kebangkitan guru-guru di Garut, terutama upaya memberikan pemenuhan layanan pendidikan, apalagi di era pandemi Covid-19 dan memperkuat PJJ dengan implementasi Belajar Dari Rumah (BDR),” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Data Pendidikan dan Pelayanan Informasi, Drs. H. Asep Saeful Hayat, M.Si., mengatakan, pihaknya hanya memfasilitasi tempat untuk peserta, karena segala sesuatunya pihak pusat yang mengatur.

“Semua peserta dan segala sesuatunya Kemendikbud yang mengatur, kami hanya melaksanakan tugas saja,” singkat H. Asep. (Jajang Sukmana)***