kandaga.id – Operator sekolah salah satu hal esensial, pasalnya memiliki tupoksi paling penting terutama dalam pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) ke Kemendikbud, Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP), menyiapkan data calon ujian nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM), verifikasi dan validasi peserta didik, laporan individu, ngurus Program Indonesia Pintar (KIP), Kartu Inventaris Barang (KIB), update situs sekolah kita, dan Ketatausahaan.

Dengan seabreg pekerjaan itu, untuk kali pertama sejak bergulirnya DAPODIK tahun 2012 ada istilah operator sekolah, baru sekarang ada pembinaan khusus dari Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota, Anita Istiani, S.Pd., M.Pd., yang diikuti sejumlah 76 operator SD di Aula PGRI, Jl. Sudirman No. 1A, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Selasa (08/09/2020).

Deden Taryana

“Alhamdulillah, dalam perjalanannya meskipun tidak mendapat pembinaan secara khusus dari tahun 2012, semua tugas dikerjakan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Operator Kecamatan, Deden Taryana.

Deden menuturkan, awal pembinaan ini disambut antusias 76 operator sekolah, dan itu sangat wajar segala keluh kesah serta berbagai persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan operator khususnya sekolah dasar disampaikan di forum.

“Keluhan disebabkan segala pekerjaan administrasi diserahkan ke operator, yang kian hari makin menumpuk, tapi kadang terbentur dengan sarana kerja yang seadanya,” pungkas Deden.

Sementara itu, Korwil Anita mengatakan, dalam pembinaan ini banyak masukkan dan keluhan yang disampaikan operator, diantaranya terkait sarana prasarana yang dibutuhkan operator terutama laptop, kejelasan tupoksi, kesejahteraan dan hal lainnya.

“Kami berharap pihak sekolah memperhatikan operatornya, penuhi sarana prasarana yang memenuhi standar terutama laptop, jangan sampai menghambat kerjaan operator, karena itu untuk kebaikan sekolah itu sendiri,” ungkap Korwil Anita.

Korwil Anita menegaskan, laptop yang dipergunakan operator sekolah itu bukan atas nama miliknya, tapi untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Jadi jangan sampai punya pikiran laptop yang miliki operator itu untuk pribadinya, itu salah.

“Laptop operator yang memenuhi standar tidak akan menghambat pekerjaannya, sekolah akan lancar, terutama update Dapodik dan lainnya. Bahkan tadi saya dengar operator harus mengerjakan berhari-hari siang malam untuk update,” terang Korwil Anita.

Terkait dengan hal itu, Korwil Anita akan melakukan rapat dengan semua kepala sekolah, mencari solusi terbaik demi kemajuan bidang pendidikan di Kecamatan Garut Kota.

“Alhamdulillah, tadi saya dengar Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota menempati ranking 12 yang sebelumnya ranking 39, dan mungkin ini salah satunya berkat kinerja para operator,” pungkas Korwil Anita, yang mengajak untuk lebih ditingkatkan lagi, minimal dipertahankan. (Jajang Sukmana)***