KANDAGA.ID – Satu-satu lembaga pendidikan anak usia dini (Preschool) dan sekolah dasar (Elementary) di Kabupaten Garut yang berbasis lingkungan hanya SD Kreospora Islamic Ecoschool (KIE) di Jl. Terusan Pahlawan No. 82 Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kreospora Islamic Ecoschool (KIE) dirintis sejak Januari 2014 (home schooling), tahun 2015 menjadi sekolah dan telah mendapatkan Ijin Operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dan terdaftar di Dapodik turut berperan dalam pembentukan karakter baik sedini mungkin, agar lulusannya cerdas bertaqwa sesuai bakatnya.

Diangkatan ke-4 ini, peserta didik Kreospora berjumlah 52 terdiri dari 10 peserta didik TK dan 42 peserta didik SD. Dengan motto “Knowledge is power but taqwa is more!“, belajar di Kreospora memiliki kekhasan tersendiri karena adanya keterpaduan sistem pembelajaran dengan format sekolah setengah hari (half day school) serta playfull learning dengan waktu belajar Senin-Jum’at, pukul 07.30 – 14.00 WIB.

Zhafira Ulfa A, S.Pi

“Berilmu dengan konsep yang benar dan belajar menyenangkan, menjadi tujuan kami,” ujar Kepala SD Kreospora Islamic Ecoschool (KIE), Sriwahjuningsih, S.Si., M.Si (Lulusan S2 Biologi ITB), yang diwakili guru kelas 1 yang juga menjabat kepala Preschool, Zhafira Ulfa A, S.Pi (S1 Perikanan UNPAD), Kamis (11/4/2019).

Zhafira yang akrab dipanggil Fira mengatakan, sarana dan fasilitas bermain sesuai rujukan para ahli, agar siswa dapat menggunakan seluruh indera sensorinya.

Menurut Fira, perbedaan Kreospora dengan sekolah lain yaitu personal touch, peserta didik tiap kelas maksimal 10 dengan perbandingan 1:10, diharapankan guru dapat mengenal potensi, bakat dan gaya belajar peserta didik.

“Selain Kurikulum dari pemerintah juga menerapkan kurikulum tersendiri (Kreospora) juga sekolah berkarakter yaitu adab, etika, do’a, dan pembiasaan,” jelasnya.

Selain itu, tambah Fira, sekolah di Kreospora di desain seperti rumah agar anak betah dan nyaman di sekolah merasa seperti di rumah. Anak juga memiliki kedekatan antar peserta didik lain bahkan guru, dan Moving class karena belajar tidak selalu di kelas.

“Visi SD Kreospora, menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan generasi yang mampu menerapkan prinsip habluminnallah, habluminannas dan hablumminal alamin,” jelasnya.

Sedangkan misi, jelas Fira, membentuk generasi rabbani yang berakhlaqul karimah yang memiliki keseimbangan kecerdasan spiritual, emosional dan intelegensia, membentuk generasi humanis yang peka terhadap fenomena sosial dan kemasyarakatan, membentuk calon ilmuwan muslim yang mampu menanamkan prinsip cinta lingkungan sesuai Al-Quran dan As-Sunah serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, menemukan potensi dan bakat yang dimiliki siswa melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif dan terukur, dan membentuk generasi yang senang mencari ilmu tanpa terkendala waktu dan tempat.

“Konsep SD Kreospora, mengutamakan ketauhidan sebagai pijakan utama dan pendalaman konsep dalam setiap bidang ilmu, Al-Quran dan teladan Rosulullah mendasari setiap prosesnya, mengajarkan konsep keilmuan sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari (practical life), memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan ide-ide kreatifnya dan mempersiapkan diri menjadi ilmuwan muslim, dan membekali siswa berbagai ilmu untuk kelak dapat digunakan di masa dewasanya (long life learning),” jelas Fira.

Prestasi yang telah diraih SD Kreospora, masuk 5 besar pada lomba OSN MIPA tingkat Kecamatan Tarogong Kidul, Juara II Lomba Bulu Tangkis tingkat Gugus, Olimpiade Matematika Realistik (OMR) di Bandung dan Lomba FLS2N “Menyanyi Tunggal” tingkat Kecamatan Tarogong Kidul serta mengikuti “Festival Iklim” di Jakarta.

“Alhamdulillah, stand SD Kreospora mendapat perhatian dari para petinggi Negara, Provinsi dan Kabupaten Garut serta masyarakat pada acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan (GPK) Tahun 2019 yang digelar hari Sabtu 23 Maret 2019 di Halaman Gedung Pendopo Kabupaten Garut,” pungkas Fira. (Jajang Sukmana)***

Daftar Pendidik SD Kreospora Islamic Ecoschool (KIE):