kandaga.id – Bertempat di Gedung Garut Command Center, Bupati Garut Rudy Gunawan kembali melantik dan mengambil sumpah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, kutip Diskominfo Garut, Rabu (06/05/2020).

Para pejabat yang dilantik, terdiri dari jabatan administrator sebanyak 2 orang, þengawas 9 orang dan jabatan fungsional 3 orang. Sedangkan pelantikan untuk pejabat pengawas dan fungsional dilakukan secara virtual.

Penandatanganan berita acara diwakili Asep Surahman, disaksikan Asisten Pemerintahan dan Kesra, Nurdin Yana dan Kepala BKD, Didit Fajar Putradi, serta pejabat lainnya.

Dua Pejabat yang dilantik masing-masing mendapat promosi, yaitu Iwa Kartiwa, semula Kepala Sub Bagian Informasi dan Hukum pada

Bagian Tata Usaha RSUD

dr. Slamet Garut, diangkat menjadi Kepala Bagian Sumber Daya

Manusia RSUD dr. Slamet Garut.

Sementara, Asep Surahman, sebelumnya sebagai Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi pada Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, kini naik menjadi Kepala Bidang Sosial dan Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Dalam amanatnya Bupati Rudy mengatakan, dalam suasana Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) pelantikan dilaksanakan secara virtual, namun dari sisi hukum mereka yang dilantik dinyatakan syah, karena teIah mengucapkan sumpah dan dilantik.

Kepada para pejabat yang dilantik, terutama di jajaran Dinas Kesehatan, bupati meminta untuk meningkatkan kekompakan dan soliditas, serta memberikan rasa bahagia kepada masyarakat Garut dengan tindakan-tindakan preventif dalam rangka meningkatkan indeks kesehatan.

Lanjut bupati dari sisi promotif, diharapkan Dinkes dapat mengurangi masyarakat datang ke rumah sakit. Untuk itu bupati meminta Tim Penilai Kinerja yang dipimpin Sekretaris Daerah untuk melakukan analisa yang mendalam tentang kinerja Dinkes secara keseluruhan, apalagi saat ini sedang menghadapi tanggung jawab besar dalam Gugus Tugas Covid-19.

“Saya benar-benar sangat berharap jajaran Dinkes dapat bekerja dengan optimal, ada soliditas, dan tentu bekerja bersungguh-sungguh dan tanggung jawab,” tegasnya.

Sedangkan kepada jajaran RSUD dr. Slamet Garut, bupati mengingatkan agar rumah sakit ini menjadi harapan terakhir dan harapan masyarakat Garut yang miskin, karena siapapun orangnya tidak ingin datang ke rumah sakit. Kalaupun terpaksa dirawat inap, maka tempat rawat inap harus menjadi tempat rawat yang manusiawi, yang membawa harapan dengan pelayanan yang baik dan profesinal dan memberikan harapan hidupnya yang panjang.

“Tiga tahun mendatang RSUD dr. Slamet menjadi rumah sakit rujukan yang berwibawa dari sisi profesionalisme dan pelayanan,” ujarnya.

Bupati mengingatkan jajarannya untuk bekerja dengan ikhlas agar ke depan lebih baik lagi.

“Pengalaman itu penting, harus perlu ditempa, dimana pun semua ada ilmunya, jalankan dengan senang hati,” pungkas Rudy. (Yan/Jajang Sukmana)***