DALAM rangka menyambut HGN (Hari Guru Nasional) pada tanggal 25 November Tahun 2021 untuk memberikan penghargaan terhadap perjuangan guru. Hal itu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 serta memperingati lahirnya Organisasi Profesi Ikatan Guru Indonesia (IGI) ”Berbagi dan Tumbuh Bersama”. Berdasarkan SK Depkumham nomor : AHU-125.AH.01.06.Tahun 2009, tertanggal 26 November 2009. Maka pada (26/11/2021), IGI genap telah berusia 12 tahun. “Makin bertambahnya usia, maka kian banyaknya kebaikan yang ditebarkan pengurus dan anggota IGI di manapun berada, khususnya dalam rangka membangun kompetensi guru”. 

#TerusBerkaryaPengurusdanAnggota_IGI. 

#Sharing_and_growing_together.

#DKA_Bersama_IGI_Garut

Dikutip dari gtkdikdas.kemdikbud.go.id, tema yang diusung pada Hari Guru Nasional tahun 2021 adalah “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan.” Maka dengan IGI Garut telah menyelenggarakan Webinar Digitalisasi Pendidikan Pra HGN pada tanggal 22-23 November 2021. Kegiatan ini memberikan angin segar bagi Insan pendidikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Garut, khususnya dan umumnya Insan Pendidikan di Indonesia, mengingat kondisi di tengah pandemi Covid 19 ini menjadi tantangan bagi Para Guru dan siswa untuk mengoptimalkan pembelajaran secara daring dengan memanfaatkan aplikasi digital dalam menunjang pendidikan. 

Kegiatan Hari Pertama, 22 November 2021

Kegiatan webinar hari pertama dipandu oleh Wina Dwina Hermayanti, S.Pd yang diawali dengan pembacaan basmallah serta Ayat suci Al Qur’an, yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama. serta menyimak lagu mars IGI. Prakata Panitia Webinar Pendidikan oleh Ano dalam sambutannya mengatakan: “Saat ini secara fisik siswa terpaksa untuk melakukan pembelajaran berjarak jauh, berjarak dengan Guru, berjarak dengan buku, berjarak dengan teman, hanya 1 yg tidak berjarak yaitu Smartphone dengan segala fitur canggihnya”.

Ano juga menyampaikan, Jika saat ini siswa mungkin terbalut lupa, lupa dimana seragam sekolah tersimpan dan lupa hari apa seragam itu dipakaikan. Jika siswa lupa seragam bisa jadi termaklumkan, tapi bagaimana jika nama guru juga ikut terlupakan? Maka untuk para guru penyuluh kegelapan, mohon agar siswa jangan disalahkan karena kita sedang berada di masa pandemi yang penuh ketidakpastian. Sebagai solusi, selaku Pendidik kita harus pro aktif, menjadi guru yang lebih hebat dan kuat menghadapi tantangan ini dengan mengoptimalkan teknologi informasi sebagai sarana pembelajaran dimasa ini. Harapan Ano, para peserta webinar dapat mengikuti rangkaian acara dengan baik dan selalu bersemangat dalam menambah pengetahuan khususnya untuk kemajuan pendidikan di indonesia. ” Meskipun nanti pada akhirnya pandemi akan berlalu, saya harap, semangat guru hebat jangan berlalu, untuk terus mempelajari Aplikasi digital yang dapat mendukung pembelajaran dengan tujuan mencerdaskan kehidupan Bangsa” Ujar Ano.

Sambutan kedua disampaikan oleh Nono Kartono, ST Ketua IGI Kabupaten Garut, pada sambutannya mengatakan bahwa kegiatan webinar ini merupakan salah satu upaya untuk peningkatan skill kompetensi guru ditengah pandemi yang sedang melanda kita semua, serta dalam mewujudkan merdeka belajar menjelang hari Guru Nasional Tahun 2021 Serta Hari Lahirnya IGI yang ke-12, IGI Garut berupaya dalam mendorong merdeka belajar dengan menggunakan aplikasi digital seperti: canva educator dan app inventor, serta Instill semangat pendidik di masa pandemi juga pengembangan mutu kompetensi pendidik maupun calon pendidik dalam bersaing di era digitalisasi Pendidikan, yang kita kupas pada webinar Digitalisasi Pendidikan pada tanggal 22 & 23 November 2021. Sebagai pengurus dan anggota IGI Kabupaten Garut selalu berprinsip DKA (Dinas Karena Alloh) sesuai dengan semboyan kami sharing and growing together dari Garut untuk Indonesia.

Insya Alloh bagi bapak ibu yang berkeinginan untuk menjadi anggota IGI khususnya di kabupaten Garut, kami akan bantu proses pendaftaran secara gratis mulai tanggal 21 s.d 30 November 2021 sesuai dengan amanat AD/ART IGI serta program kerja IGI. Kami mengajak bapak ibu guru hebat untuk bergabung dengan kami di NgaBaSo IGa (Ngariung Bareng Sobat IGI Garut) untuk bisa sharing dan kita mendorong lahirnya sebuah karya misalnya SAGUSATU (Satu Guru Satu Tulisan) yang dapat bermanfaat bagi guru lainnya.

Kebiasaan pada pelatihan IGI kita di dorong untuk bisa dan setiap peserta akan mendapatkan e-sertifikat yang memiliki setara jam pelajaran dengan setiap peserta mempunyai kewajibann untuk menyelesaikan penugasan setiap materi sebagai wujud pemahaman materi yang diberikan para pemateri. Jika ada sebagian peserta terkendala ada pendampingan di grup khusus sampai bisa memahami materi yang diberikan bahkan bisa privat sesuai dengan kesediaan pematerinya. Kegiatan Webinar ini juga banyak di ikuti oleh daerah lain di Indonesia.

Materi kesatu oleh Iwan Sopian, ST., S.Pd., sebagai salah satu pengajar di SMK Al Ghifari & Ketua MGMP RPL Kabupaten Garut dengan materi yang disampaikan tentang membuat aplikasi kikd di android. Salah satu aplikasi yang digunakan adalah  APP Inventor, yang merupakan tool pemrograman berbasis blok yang memungkinkan semua orang, bahkan pemula, untuk memulai pemrograman dan membangun aplikasi yang berfungsi penuh untuk perangkat Android

Aplikasi APP Inventor free. App inventor sudah mendapat perhatian pada:

Pendidik formal dan informal

Pemerintah dan masyarakat karyawan dan relawan

Desainer dan manajer produk

Penggemar dan Pengusaha


Versi APP Inventor ada 2 yaitu OFFLINE dan ONLINE untuk yang Offline  dapat didapatkan dari M.  Hossein  Amerkashi yang  sudah mengembangkan App Inventor versi Offline  dengan nama Ai2LiveComplete. untuk versi Offline Anda tidak perlu untuk koneksi internet (Hubungi:IGI Garut) DVD Offline (1,11GByte) versi online Anda butuh koneksi internet Kunjungi situs: http://ai2.appinventor.mit.edu/ kemudian dilakukan simulasi proses pembuatan hingga ditugaskan untuk memenuhi persyaratan peserta untuk mendapatkan e-sertifikat 32 jam.

Materi Kedua disampaikan oleh Diniarth Zainur Arifin, S.Pd, M.Pd sebagai salah satu Pengajar di SMAN 4 Garut memaparkan materi tentang Instill semangat pendidik di masa pandemi. Instill adalah sebuah proses penanaman suatu hal pada jiwa seseorang secara pelan-pelan atau berangsur-angsur, dalam kajian materi kita hari ini “instill semangat pendidik“ berarti menanamkan semangat orang yang mendidik agar terbenam dalam jiwa dan menumbuhkan rasa sehingga tidak mudah tergoyahkan dan dilunturkan. Dimana biasanya kegiatan belajar mengajar dilakukan secara langsung, namun sudah beberapa bulan ini di lakukan via online atau daring. 

Disampaikan pula tentang Berbagai macam tantangan yang di hadapi untuk sistem pendidikan online ini, selain disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, fasilitas dan sumber daya juga tidak kalah pentingnya. Faktanya masih banyak sekali anak-anak yang terkendala fasilitas untuk belajar bukan hanya murid, tapi juga tenaga pendidik dan orang tua murid yang kesulitan baik dalam menyediakan perangkat belajar seperti ponsel dan laptop maupun pulsa untuk koneksi internet. Sistem pembelajaran online ini secara tidak langsung membuat kesenjangan sosial ekonomi yang sudah terjadi sejak lama, menjadi semakin melebar saat pendemi. Dengan adanya pandemic ini membuat semangat pendidik untuk:

Menanamkan semangat pendidik ini sangat penting karena berdapak besar pada pendidikan itu sendiri, baik untuk pendidki maupun peserta didik

Munculah berbagai kegiatan peningkatan potensi dan profesi pendidik memlalui media-media pelatihan baik online maupun offline. 


Pemaparan diakhir dengan menayangkan salah satu karya siswa dan guru disekolahnya, dengan prinsip sebagai berikut:

If you can’t fly, then RUN.
If you can’t run, then WALK.
If you can’t walk, then CRAWL.
But whatever you do, YOU HAVE TO KEEP MOVING

Kegiatan Hari Kedua, 23 November 2021

Kegiatan webinar hari kedua dipandu oleh Wina Dwina Hermayanti, S.Pd yang diawali dengan pembacaan basmallah serta Ayat suci Al Qur’an, yang kemudian dilanjutkan Selayang pandang profil IGI.

Materi ketiga disampaikan oleh Asa Robby Azizan, S.Pd., salah seorang pengajar di SDN 1 Jayaraga dan pengurus RTI (selengkapnya profilnya bisa dilihat di https://sites.google.com/view/arazizan/beranda?authuser=4). Adsapun materi yang disampaikan tentang pengembangan mutu kompetensi pendidik maupun calon pendidik dalam bersaing di era digitalisasi Pendidikan.

Di paparkan juga tentang aplikasi Canva yang merupakan platform untuk mendesain secara kreatif dan mudah. Jika dulu seseorang harus memiliki skill mumpuni untuk membuat berbagai desain kreatif seperti flyer, banner, cover buku, atau slide presentasi, dengan canva yang sudah menyediakan berbagai template menarik kekinian, semuanya dapat dilakukan dengan mudah. Saya sendiri sebagai guru sudah banyak memanfaatkan Canva dalam proses pembelajaran, utamanya mendesain flyer, lesson plan, infografis, dan berkas presentasi. Canva menyediakan semuanya secara gratis, meskipun juga menyediakan alternatif berbayar dengan fitur yang komplit seperti berbagai macam font premium, foto-foto, dan elemen desain seabrek. Bahkan menariknya, mendukung online learning, Canva menyediakan Canva for Education.

Canva for Education adalah canva dengan akses freemium (premium gratis hemat ratusan ribu) untuk para guru. Seperti akun premium atau pro berbayar, Canva memberikan fasilitas pro tersebut secara cuma-cuma untuk guru. Sehingga guru dapat membuat presentasi, dekorasi kelas, infografis, lembar kerja, rencana pelajaran, dan banyak lagi secara bebas tanpa harus membayar. Yang kemudian di simulasi tata cara pendaftaran dan manfaat aplikasi canva for educator bagi pendidik.

Pada sesi akhir penutupan semua peserta foto bersama, dan ada penugasan untuk 3 materi yang harus dikumpulkan maksimal 7 hari dari pelaksanaan kegiatan webinar ini untuk ditukarkan dengan e-sertifikat kegiatan webinar ini serta diberikan link tayangan ulang youtube maupun link materi-materi yang sudah disampaikan. (*)