Ikhwan Khoerul Ummam
Ikhwan Khoerul Ummam
Ikhwan Khoerul Ummam

SOSOK yang berperawakan  tegap dengan tutur  kata penuh rasa optimis ini merupakan siswa salah satu siswa SMAIT Situwangi Islamic Boarding School yang kini duduk di kelas 12 IPA. Ia adalah Ikhwan Khoerul Ummam, remaja kelahiran Bungbulang, 3 Februari 1999 ini merupakan siswa yang memiliki banyak prestasi. Prestasi kali pertamanya ia raih kala duduk dibangku SMP tepatnya di tahun 2013 pada  lomba Cerdas Cermat PAI (Pendidikan Agama Islam) tingkat nasional yang dihelat di Bekasi dan Ikhwan keluar sebagai yang terbaik.

Menurut kepala SMAIT Situwangi Islamic Boarding School, Firmansyah, ST, Ikhwan merupakan siswa cerdas, baik dalam akademik maupun non akademik, sejak duduk di SMP  ia juga selalu meraih rangking satu, tidak hanya itu Ikhwan juga sudah memiliki hafalan Al-Qur’an sampai 16 Juz.

“Ya, Ikhwan ialah salah satu siswa terbaik kami disini (SMAIT Situwangi-red), nilai-nilai akademik dan non akademiknya sama bagusnya, ia juga memiliki hafalan alQur’an 16 Juz,” kata Firmansyah kepada Kandaga, Rabu (10/8/2016).

Konsistensi Ikhwan dalam belajar kembali berbuah prestasi, teranyar Ikhwan berhasil menjadi yang terbaik dan meraih juara pertama pada ajang OSN kimia tingkat Kabupaten Garut tahun 2016 dan berhak menjadi duta kabupaten Garut pada ajang OSN tingkat Provinsi. Meskipun telah banyak prestasi yang telah diraihnya namun Ikhwan tetap membumi. Ikhwan menuturkan bahwa dirinya sangat berterima kasih pada pihak sekolah dan tentunya yayasan yang telah mendidik dan terus memberikan dukungan sehingga ia dapat berprestasi.

“Alhamdulillah, semua prestasi dan capaian yang saat ini saya dapat kan tentunya tidak luput dari ilmu dan didikan para ustadz di sini (SMAIT Situwangi-red), tanpa mere ka tentu saya tidak akan seperti ini,” tutur anak kedua dari pasangan Rojani, S.Pd dan Ina Nursina ini.

Menurut remaja yang memiliki cita-cita menjadi pakar pertambangan ini semua yang telah diraihnya saat ini akan ia jadikan motivasi agar dapat menjadi lebih baik ke depannya sehingga dapat membanggakan kedua orangtuanya.

“Yang kemarin akan saya jadikan bekal dan memotivasi diri saya agar menjadi insan kamil, sehingga nantinya saya dapat istiqomah dan membahagiakan kedua orangtua saya dengan ilmu dan kemampuan yang saya miliki,” harapnya. Agus Muhram