KANDAGA.ID – Akhir September, kompetisi Liga 3 Zona Provinsi Jawa Barat musim 2019 akan digelar. Kabupaten Garut pernah jadi tuan rumah Liga 3 Wilayah Priangan pada kompetisi musim 2017 namun hanya sampai di tengah jalan karena terkendala teknis sehingga mendapat sanksi skorsing dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat.

Demikian diucapkan Manajer Persigar “Maung Sancang”, Drs. H. Dadang Johar Arifin, M.M., dalam persiapan Liga 3 untuk musim 2019, yang pada prinsipnya Persigar masih tertatih-tatih dalam sektor anggaran, tapi anak-anak semangatnya luar biasa.

“Mereka sudah berlatih dengan baik, bahkan sudah ada permintaan dari utara, ingin ada pertandingan persahabatan dalam rangka mencari pendanaan dan sebagainya,” jelas H. Dadang, usai membuka kompetisi Futsal Over 35 Years Liga Merdeka SMKN 1 Garut kepada sejumlah wartawan, Kamis (5/9/2019).

Dirinya telah berusaha dengan kelompok Asosiasi Perangkat Desa (Apdesi) akan membantu kegiatan Liga 3 yang akan digulirkan beberapa pekan kedepan.

“Mudah-mudahan kami bisa mengatasinya, sehingga Liga 3 atau Persigar tidak di skor seperti kemarin, karena kami bisa melaksanakan hanya setengah perjalanan, karena ketidakmampuan, kami membiayai even sebesar kompetisi liga,” jelasnya.

Menurutnya, apabila pemerintah masih cuci tangan, tetap seperti ini, tidak menutup kemungkinan tahun ini juga kita tidak bisa sampai full, kenapa? Karena setiap kegiatan mengeluarkan budget yang cukup besar selama kegiatan Liga 3 tersebut.

“Kami inginnya Persigar sampai lolos di even Nasional, kalau dibiayai oleh pemerintah kabupaten, kami siap membawa Persigar sampai Liga 2,” tegasnya.

Sementara dua tahun dan tahun ketiga perjalanan ini, terang H. Dadang, pemerintah kabupaten tidak memberikan kotribusi apapun, padahal tahun kemarin kita masih mendatangkan pemain dari luar.

“Kalau sekarang kita murni hasil binaan dari Persigar sendiri, pembinaan dari SSB PP yang ada di Kabupaten Garut, binaan pemain-pemain dari sekolah itu dari hasil Suratin yang terus dibina,” jelasya.

Jadi, terang Manajer Persigar, sekarang semuanya murni anak-anak dari Kabupaten Garut, dan sekarang Kabupaten Garut sudah sudah punya pelatih yang berlisensi atau memiliki sertifikat yaitu saudara Heri Dedeng dan Asep Angga.

“Pelatih teknik mungkin Agus Kurnia, pelatih kepala mungkin Asep Angga,” ucapnya.

Sementara Persigar untuk menjadi tuan rumah kembali Liga 3, menurut H. Dadang berat karena menyangkut dengan anggaran.

“Sebenarnya ingin menjadi tuan rumah karena banyak diuntungkan, tapi apa daya. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Pak Wakil Bupati Garut, tapi sampai saat ini belum ada followup-nya juga, termasuk dari perusahaan-perusahaan juga sama,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***