kandaga.id – Dengan tema “Guru Bergerak, Indonesia Maju”, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut mengimplementasikan Lokakarya Kedua Pendidikan Guru Penggerak terbagi di beberapa tempat diantaranya di Aula Serbaguna SMPN 1 Garut, Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Sabtu (19/12/2020).

Lokakarya dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, S.Pd., M.Si., melalui Kepala Bidang Data dan Ketenagaan, Drs. Cecep Firmansyah, M.Pd., didampingi Kasi Pembinaan Pendidik, Rana Subhan Akbar, ST., M.Si., MM., Kepala SMPN 1 Garut, Kepala SMPN 1 Garut, Aceng Mulyana, S.Pd., M.Pd., dan Pengawas dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Kemendikbud.

Seperti dilansir sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id., program pendidikan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan.

Adapun capaian pembelajaran guru penggerak diharapkan mampu memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan melakukan refleksi kritis atas hubungan nilai-nilai tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional pada saat ini.

Selain itu, guru penggerak juga harus mampu menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif, dan mampu mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan pemangku kepentingan.

Guru penggerak harus dapat mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, kolaborasi dan mandiri.

Harus memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik.

Merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mempelajari pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua.

Berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan dan menumbuhkan kepemimpinan murid.

Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah.

Sedangkan peran guru penggerak diharapkan menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya dengan cara:

Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya.

Menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain yang berkaitan dengan pengembangan pembelajaran di sekolah.

Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah.

Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan

Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong kesejahteraan ekosistem pendidikan di sekolah. (Jajang Sukmana)***