Bupati Garut, Rudy Gunawan didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Totong, saat memberikan keterangan usai membuka kegiatan MPLS di Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Senin (13/07).

Kandaga. Id- Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan tatap muka di sekolah hingga saat ini belum ada kepastian. Hal itu disampaikan Bupati Garut Rudy Gunawan, saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah  (MPLS) Tingkat PAUD, SD dan SMP melalui webinar, di Aula Kantor Dinas Pendidikan, Jl. Pembangunan No. 179 Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut Senin (13/07/2020).

” Kami menunggu arahan dari Mendikbud dan Bapak Gubernur. Kalau kata Bapak Gubernur buka, ya kita buka. Tapi kita persiapkan dulu (sarana protokol kesehatan-rred) untuk cuci tangannya. Jadi begini, di Garut ini ada beberapa sekolah yang padat, jadi sosial distancingnya sulit, ini juga harus  diselesaikan, ” kata Bupati, kepada wartawan usai membuka MPLS.
                                                                   Terkait perubahan pola penyebaran  Covid 19 yang juga bisa menular melalui udara,  Rudy mengaku sulit mencegahnya. Namun Pemda akan menyediakan masker untuk kalangan anak. ” Kalau itu sulit, tapi kami sudah diperintahkan oleh Bapak Presiden dan Pak Gubernur, kalau Menteri Dalam Negeri sudah ada suratnya, kami harus membeli lagi masker untuk anak-anak,” tuturnya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, dalam masa pandemi covid-19 ini, sesuai instruksi presiden,  bahwa pendidikan tidak boleh berhenti, dan kualitas tidak boleh berkurang. Karenanya, Ia menghimbau kepada para Kepala Sekolah melalui Korwil Dinas Pendidikan, agar tetap  memperhatikan dan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Dalam proses awal pembelajaran, imbuhnya, para kepala sekolah di seluruh Kabupaten Garut agar membuat inovasi-inovasi kurikulum dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. Menurutnya, pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bisa dilakukan sesuai kondisi riil di lapangan, baik dilakukan dengan webinar atau door to door.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, menerangkan,  MPLS yang diselenggarakan 5 hari (13-17 Juli) ini bertujuan mengenalkan lingkungan, nilai, dan karakter kepada para peserta didik baru, agar selama proses pembelajaran dapat tercipta lingkungan yang aman dan nyaman. Disamping itu MPLS bertujuan untuk mengembangkan potensi diri dan kemampuan siswa serta menumbuhkan kultur jiwa bangga kepada peserta didik baru, untuk belajar mencintai, dan menjaga nama aku almamaternya,
juga menanamkan dan memperkuat nilai-nilai moderasi beragama dan karakter ke-Indonesia-an kepada peserta didik.

Menurut Totong, MPLS diikuti 175.766 siswa baru, tersebar di 42 kecamatan/ korwil Dinas Pendidikan. Terdiri siswa SD 44 ribu, SMP 35.617, dan warga belajar PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) sebanyak 20.149 Siswa.
                                                                    0embukaan MPLS itu dihadiri pula Wakil Bupati, dr. Helmi Budiman, Kapolres Garut, AKBP Dede Yudy Ferdiansah, Kepala Kejaksaan Negri Garut, Sugeng Haryadi, Penjabat Sekda, Zat Zat Munazat, Kepala Dinas Pendidikan,Totong, dan pejabat lainnya. Hadir pula Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Garut, Maman Rusmana, Ketua Baznaz Kabupaten Garut, R. Aas Kosasih, dan Kepala Bank BJB Cabang Garut, Maman Rukman. (Jay).