kandaga.id – Menjelang penerimaan tes PPPK pada bulan Agustus mendatang, Perkumpulan Honorer Katagori 2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Garut menggelar Try Out di Kecamatan Sukawening, Sabtu (13/03/2021).

Kegiatan yang sudah jadi agenda PHK2I ini dibuka Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Sukawening, H. Agus Atin ini diikuti lebih kurang 100 peserta dari delapan kecamatan, yaitu Cilawu, Garut Kota, Karangpawitan, Sucinaraja, Wanaraja, Pangatikan, Sukawening, dan Kecamatan Karangtengah.

Upaya mereka (sendiri) mungkin tak akan mampu mendapatkan apa diharapkan, tanpa ada bantuan dari pemerintah daerah yang harus turut memperjuangkan nasibnya.

Jika dilihat atas pengabdiannya yang sudah belas tahun, harus bersaing dengan usia kurang dari 35 tahun, tentu mereka mungkin akan kalah bersaing. Seperti pada Try Out kali ini, pesertanya rata-rata usia di atas 35 tahun, bahkan ada yang menginjak 59 tahun.

Memang kalau dilihat dari pengalaman tak diragukan lagi, namun dengan usia yang sudah pada sepuh kemampuan IT terbatas, meskipun sudah berlatih pun kadang sering lupa, bahkan kalau ada tugas yang berkaitan dengan IT mereka kurang percaya diri.

Dengan keterbatasan itulah, PHK2I berupaya membatu melalui Try Out dan sudah jadi agenda untuk dapat mengisi dalam memenuhi kuota PPPK, sehingga semua celah kekosongan di Kabupaten Garut terisi, karena kata Ketua PHK2I Kabupaten Garut, Cecep Kurniadi, S.Pd.I., melalui WhatsApp mengatakan, ada sedikit kabar bahagia dan harapan dari hasil TPD kemarin antara Kemendikbud dengan Komisi X DPR RI, yang diumumkan oleh Mas Menteri Nadiem Makariem. https://youtu.be/5rNltpMbVj0

Pertama, Usia 40 tahun dan mengajar sudah 3 tahun bonus poin 15 persen. Kedua, Ujian pertama di bulan Agustus hanya untuk guru Non PNS di sekolah negeri saja, dan Ketiga, Yang mempunyai serdik tes kompetensi teknis mendapatkan nilai maksimal/100 poin.

Supaya berkeadilan, PHK2I Kabupaten Garut berharap kepada Kemendikbud, yang diberikan afirmasi jangan dari usia tetapi dari masa kerja. (Jajang Sukmana)***