Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Cisompet, Sumpena, S.Pd., M.Si., mendorong motor dibantu warga.

kandaga.id – Desa Cikondang salah satu desa di Kecamatan Cisompet arealnya cukup luas, dan jauh dari ibu kota kecamatan sehingga diperlukan kesiapan fisik serta tantangan dalam perjalanannya.

Misalnya, untuk menuju ke SDN 6 Cikondang, dari ibu kota kecamatan berjarak kurang lebih 25 kilometer,dengan kondisi jalan bebatuan dan ada beberapa titik longsor.

Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Cisompet bersama Korwas dan K2S melaksanakan monitoring belajar di rumah ke setiap sekolah yang ada di Desa Cikondang, sekaligus memantau daerah yang terdampak bencana, Selasa (20/10/2020).

Dalam perjalanannya, tampak kendaraan roda dua yang ditumpangi Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Cisompet, Sumpena, S.Pd., M.Si., mengalami slip karena medan jalan yang dilaluinya tanah berlumpur, dan licin. Beruntung tidak jatuh, hanya celana penuh lumpur tanah merah, dan motor harus di dorong.

“Alhamdulillah beberapa sekolah tidak ada yang terkena dampak, hanya beberapa sekolah yang perlu ada perbaikan,” ujar Korwil Sumpena usai melakukan monitoring.

Kepala SDN 4 Cikondang, yang juga menjabat Plt Kepala SDN 3 Cikondang, Mahmud mengucapkan syukur Alhamdulillah, tidak ada anak dari Kampung Nangewer yang terkena bencana sekolah ke SDN 3 Cikondang, karena di kampung itu ada Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Sementara menurut salah seorang warga masyarakat Kampung Cintawana, Jajang mengatakan, kalau mau mengunjungi kampungnya harus sudah siap segalanya, apa lagi kalau musim penghujan seperti sekarang ini.

“Bahkan harga bahan bangunan menjulang tinggi, semisal harga satu zak semen Tiga Roda Rp. 100 ribu, genting merk Tunggal Asih Rp 2.800 perbuah,” ungkap Jajang, kenaikan harga itu bukan dari tokonya, melainkan ongkos transportasi yang mahal. (Iwan Setiawan)***