KANDAGA.ID – Untuk meningkatkan sumber daya generasi bangsa yang berkualitas, SMKN 1 Garut mengimplementasikan Latihan Dasar Kepemipinan Siswa (LDKS) sebagai upaya untuk menanamkan 16 nilai-nilai karakter terhadap peserta didik dan terbiasa, memiliki karakter yang bertakwa, bertanggung jawab, disiplin, jujur, sopan, peduli, kerja keras, sikap yang baik, toleransi, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai, bersahabat, dan cinta damai.

Drs. H. Dadang Johar Arifin, M.M.

Kepala SMKN 1 Garut, Drs. H. Dadang Johar Arifin, M.M., mengatakan, peserta didik dan alumninya harus berbeda dengan sekolah lain, memiliki karakter yang positif dan siap untuk berkopetisi di kemudian hari.

“Kami disini, kepada anak harus dibekali, jadi anak-anak SMKN 1 Garut itu harus bisa beda dengan sekolah-sekolah lainnya yang ada di Kabupaten Garut. Jadi kalau mereka sudah lanjut ke perguruan tingginya juga siap, kalau kerjanya juga siap, masuk ke berbagai organisasi juga siap dan trampil,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (11/1/2019).

H. Dadang menjelaskan, yang ditanamkan dan menekankan kepada peserta didik untuk berermin kepada Rasullah yaitu harus uswatun hasanah (suri tauladan yang baik), Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah.

“Kemudian J. Stanley mengatakan, dari 100 unsur kepeminan manusia, dan ada 3 pilar pokok yang paling utama yaitu, nilai-nilai Integritas kejujuran, bekerja keras, dan disiplin. Nah itu yang ditanamkan sesuai yang dianut Jepang dan Korea,” ujarnya.

Menurutnya, dengan tiga pilar tersebut, diharapkan menjadikan sebuah kebiasaan (habit) walaupun mereka sudah keluar dari SMKN 1 Garut.

H. Dadang menjelaskan, prilaku peserta didik mayoritas mengalami peningkatan luar biasa, dengan jumlah 2.500 bisa teratasi, terkendalikan, mengikuti atuaran-atuaran yang ada, walaupun ada yang nakal hanya 1 orang dari 2.500, itu wajar.

“Bahkan menjadi tren positif dari tahun ke tahun, kemarin 900 peserta sekarang 1.300 peserta terus meningkat, dan mereka berharap mengikuti terus,” ujarnya.

H. Dadang mengatakan, karena SMKN 1 Garut Ekskul-nya banyak, untuk membekali peserta didik mendatangkan pemateri dari berbagai disiplin, yaitu dari unsur-unsur pimpinan sekolah, dunia industri dan TNI untuk kriteria kepemimpinan karakter dan nilai-nilai patriotisme kedisiplinan yang biasa ditanamakan di tentara.

“Semoga membawa manfaat untuk bekal mereka nanti, apabila sudah keluar dari SMKN 1 Garut,” pungkasnya penuh harap.

Sebelumnya, digelar upacara pembukaan LDKS di lapangan “Garuda Hitam” SMKN 1 Garut, Jl. Cimanuk No. 309A, Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, yang diikuti 1.300 peserta didik kelas X dan XI terdiri dari 899 putri dan 401 putra, dengan panitia sejumlah 100 guru dan 100 peserta didik.

Asep Paridadin, S.Pd

Pembina OSIS SMKN 1 Garut, Asep Paridadin, S.Pd., mengatakan pelaksanaan kegiatan selama dua hari, Jumat-Sabtu (11-12/1/2019) dengan materi kepempinan, disiplin positif dan pendidikan karakter, keorganisasian dan program kerja, bela Negara dan cinta tanah air, kewirausahaan, kerohanian, dan olahraga gembira.

Dalam laporannya Asep mengatakan, suksesi kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan suatu kebutuhan yang mendasar, sehingga roda organisasi bisa berjalan dan berputar sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

“Terhentinya suksesi kepemimpinan akan berimbas dan berdampak luas terhadap iklim dan kinerja yang telah direncanakan,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu langkah yang diambil untuk mempersiapkan kader-kader pemimpin yang handal, profesional dan berpikir maju adalah dengan mengadakan suatu bentuk kegiatan yang diberi nama Latihan Dasar Kepempinan Sekolah (LDKS).

“Dengan kegiatan ini diharapkan akan terbentuk dan terciptanya seorang kader pemimpin yang mampu menjadi penggerak, motor dan motivator dalam organisasi yang dimasukinya, sehingga peranan kepemimpinan mampu mendinamiskan organisasi dalam mencapai tujuan,” ujarnya.

Asep mengatakan, tujuan kegiatan LDKS untuk meningkatkan rasa cinta alam dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Menambah wawasan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan tentang kepemimpinan yang berguna bagi dirinya serta masyarakat pada umumnya.

“Membina dan mengembangkan persahabatan yang harmonis penuh rasa tanggungjawab diantara sesama pengurus OSIS, MPK dan Ekskul. Membina sikap mental dan rasa percaya diri serta peka terhadap perubahan, sosial budaya dan pertahanan keamanan,” ujarnya.

Selain itu, tambah Asep, juga untuk mempercakap diri dalam melaksanakan program kerja OSIS, MPK dan Ekskul. Melatih jiwa kepemimpinan pengurus OSIS, MPK dan Ekskul. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar pengurus OSIS, MPK, dan Ekskul. (Jajang Sukmana)***