KANDAGA.ID – Tiga kontingen Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Jawa Barat yang akan berlaga di tingkat Nasional berasal dari SMK Kabupaten Garut di lepas Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah XI, H. Asep Sudarsono, S.Pd., MM., di Aula “Garuda Hitam” SMKN 1 Garut, di Jl. Raya Cimanuk No. 309 A, Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (20/8/2019).

O2SN SMK tingkat Nasional tahun 2019 ini akan dilaksanakan selama satu pekan, Minggu-Sabtu (25-31/8/2019) di Kota Banda Aceh Provinsi Aceh.

Ketiga atlet yang akan berlaga yaitu, Andika Syahmi Lesmana peserta didik SMKN 9 Garut dari Cabang Olahraga (Cabor) Atletik Putra, Kaka Fadlan Muharam peserta didik SMKN 2 Garut Cabor Pencak Silat Putra, dan Rafi Ihsyan Ramdani peserta didik SMKN 2 Garut Cabor Renang Putra.

“Selama ini dalam bidang olahraga Kabupaten Garut agak terpuruk, tapi di sisi lain atas nama SMK kami merasa berbangga, di mana Kabupaten Garut dari 27 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat mendapatkan urutan pertama dan menjadi juara umum sehingga otomatis mewakili Jawa Barat untuk O2SN tingkat Nasional,” ujar Ketua MKKS SMK Kabupaten Garut, Drs. H. Dadang Johar Arifin, MM.

Selaku Ketua MKKS SMK dirinya merasa bahagia, di mana olahraga di tingkat SMK sementara ini bisa menjadi pemimpin, puncak di Jawa Barat, dan mudah-mudahan bisa menjadi meneruskan visi Jawa Barat “jabar kahaji, jabar juara, jabar masagi,”.

“Kami berharap, nanti di Kota Banda Aceh Provinsi Aceh kontingen Jawa Barat bisa menjadi juara umum tingkat Nasional,” harap Ketua MKKS SMK Kabupaten Garut, yang direncanakan akan berangkat tanggal 26-27 Agutus 2019 ke Kota Banda Aceh Provinsi Aceh.

Menurutnya, untuk meningkatkan prestasi diharapkan ke depan sekolah-sekolah membuka peluang terhadap ekstrakurikuler, yang mana bakat dan minat anak itu bisa tertampung, bisa terdidik, bisa terlatih.

“Nanti bisa terlihat dalam event-event tingkat kabupaten, kita kan selalu diadakan kompetensi, kemudian penyisihan-penyisihan. Nah apabila di situ semuanya berpartisipasi, bisa menampilkan kebolehannya, kemudian keterampilan anak dalam bidang olahraga seperti bela diri, atletik dan lain sebagainya,” ujarnya.

Sementara untuk peserta didik yang berprestasi akan mendapat reward atau beasiswa berupa bebas tidak membayar SPP atau digratiskan selama satu tahun.

“Ya kalau kita, saya mengharapkan kalau mendapatkan medali emas, anak itu akan mendapatkan reward digratiskan untuk mendapatkan beasiswa bebas tidak membayar SPP untuk satu tahun,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***