CILAWU, (kandaga.id).- SMPN 1 Cilawu kembali membuktikan sebagai gudangnya prestasi, hal itu terbukti pada penyerahan piala, medali serta penghargaan lainnya pada siswanya pada upacara di lapangan olahraga SMPN 1 Cilawu, Jl. Raya Genteng, Desa Margalaksana, Kec. Cilawu, Kabupaten Garut, Senin, (27/02/2023) pagi.

Keberhasilan ini tak lepas dari kiprahnya seorang pemimpin dalam hal ini Kepala SMPN 1 Cilawu, R. Yusup Gautama, S.Pd., yang memberikan ruang seluas-luasnya kepada semua warga sekolah dengan dirasakan nyaman, baik kepada guru, wakasek, tenaga administrasi, termasuk siswanya. Dan dia tak ingin dihormati tapi punya prinsip menghormati.

Tanpa kolaborasi yang solid dan dukungan dari seorang pemimpin, mustahil prestasi itu dapat tercipta. Karena untuk meraih sebuah prestasi itu tak segampang membalikkan tangan, tapi ada proses cukup panjang dengan perjuangan dan pengorbanan baik waktu, tenaga hingga biaya.

Jadi sangat pantas dan etis jika proses itu mendapat apresiasi, daripada piala yang hanya sekadar seremonial belaka.

Walau berada di kecamatan sedikit jauh dari ibu kota, SMPN 1 Cilawu telah banyak menorehkan prestasi mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi, bahkan sampai dua kali di kejuaraan tingkat nasional yaitu di Kalimantan dan Surabaya.

Seperti dikatakan Wakasek, Drs. Odang Darmawan, dalam perjuangannya untuk mengikuti lomba cerdas cermat mata pelajaran IPS di tingkat Kabupaten Garut, pihaknya melakukan seleksi mulai dari kelas VII, VIII, dan kelas IX, hanya untuk mencari siswa yang punya kompetensi dan wawasan serta betul-betul siap lombakan.

Karena untuk lomba pelajaran IPS ini, terang Odang, tak gampang sebab banyak cakup, mulai dari pelajaran ekonomi, geografi, sejarah dan sosiologi. Sehingga dirinya harus dapat mempersatukan para guru dari bidangnya masing-masing dengan memberikan soal sekaligus membimbingnya, bahkan hingga sore hari. Selain itu, pihaknya juga memberikan ruang pada siswa untuk penambahan wawasan dari berbagai media lainnya termasuk dari internet.

“Alhamdulillah, berkat support yang luar biasa dari bapak kepala sekolah, siswa dan pembimbing semangat, dan akhirnya meraih juara 1 tingkat Kabupaten Garut,” ungkapnya.

Dengan raihan tersebut, otomatis SMPN 1 Cilawu menjadi wakili kabupaten untuk lomba di tingkat Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan di Sri Baduga Bandung, namun di tingkat provinsi ini hanya menduduki peringkat 3. Dan raihan itu dijadikan sebuah pelajaran untuk terus berupaya dalam meraih posisi tertinggi baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional.

Lain lagi Wakasek Kesiswaan, Sukmana, ia memaparkan dari lomba Cabang Olahraga (Cabor) Karate yang sudah rutin setiap tahunnya meraih prestasi baik juara 1 hingga juara 3. Seperti pada Kejuaraan Karate FORKI Cup yang diselenggarakan tanggal 17-18 Februari 2023. Dari 14 atlet yang dikirimkan semuanya mendapatkan juara, bahkan, ada satu atlet, Epi Pitriyani berhasil meraih dua emas sekaligus,” terangnya.

Terpantau dari Cabor Karate ini, ada cucu Ketua PP Kabupaten Garut, H. Delit Suparman yaitu Feby Maulani Asyah yang mendapatkan medali serta sertifikat dari kejuaraan FORKI Cup 2023.

Selain Cabor Karate, SMPN 1 Cilawu punya cabor yang jadi andalannya yaitu Bola Voli dengan memiliki nilai jual kepada masyarakat, dan dari cabor ini pun berhasil menorehkan prestasi. Bahkan, SMPN 1 Cilawu ini bisa dikatakan sebagai gudangnya atlet bola voli, dan itu diakui oleh guru olahraga SMKN 10 Garut yang hampir 80% atlet bola volinya dari SMPN 1 Cilawu, juga dibuktikan dengan adanya atlet voli mendapatkan beasiswa penuh dari SMKN 10 Garut selama tiga tahun.

Kini muncul prestasi baru lagi dari bakat yang terpendam yaitu Futsal yang secara kebetulan di Cilawu ada tempatnya, dan atlet futsal SMPN 1 Cilawu itu rata-rata kelas VII dan VIII dengan dibimbing satu atau dua siswa kelas IX.

Dengan banyaknya prestasi tersebut, Wakasek Kesiswaan mengucapkan terima kasihnya kepada pimpinan dalam hal ini kepala sekolah yang terus mendorongnya untuk mendapatkan berbagai prestasi.

“Beliau mengatakan, masalah biaya jangan menjadi hal yang menakutkan karena akan berakibat pada tersendatnya prestasi siswa. Tapi, silahkan untuk berlomba dengan hampir 420 SMP/Sederajat se-Kabupaten Garut,” terang Sukmana.

Dalam kesempatan ini, Wakasek Kesiswaan mengimbau kepada para guru untuk mendukung semua siswa, jangan terbebani masalah KBM. Tetapi, apabila mereka dibutuhkan oleh sekolah, berilah kebebasan atau keleluasaan untuk kejuaraan tersebut.

“Jangan sampai menomorduakan belajar, belajar bisa dilaksanakan di lain waktu. Karena prinsip sekolah merdeka di sini, yaitu mengacu kepada belajar tuntas dalam kelas tanpa prestasi, dan belajar tuntas nanti setelah di kejuaraan-kejuaraan,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana