Dewasa ini, dunia literasi kian digandrungi oleh kaum muda. Tak terkecuali bagi mereka yang berdomisili di wilayah Garut. Banyak pemuda Swiss van Java yang berpotensi dan menaruh atensi di bidang literasi, salah satunya Muhammad Ridwansyah.

Pemuda yang lahir pada tanggal 16 September 1996 ini jatuh hati pada bidang literasi sedari dulu. Kecintaannya mengantarkan ia pada karya-karya yang menakjubkan, diantaranya novel berjudul “Tanpa Ayah” (2016), dan novel “Pagi ini Masih Ada Ibu” (2017). Tidak cukup sampai di sana, ia mencetuskan sebuah ide cemerlang, yakni mendirikan “Penulis Garut”. Bermaksud menaungi potensi kaum muda, “Penulis Garut” menjadi angin segar bagi tunas-tunas penulis di Kota Intan.

Sejauh ini, upaya yang dilakukan oleh “Penulis Garut” ialah membantu para penulis untuk melahirkan karyanya, hingga melakukan sosialisasi ke setiap tempat. Tentunya, kegiatan ini direspons baik oleh kaum literat dan khalayak ramai. Kedepannya, Ridwan dan tim berupaya merealisasikan beberapa project, diantaranya membuat buku Ensiklopedia Kecamatan Leles, buku perihal “hiking”, melakukan tour ke sekolah-sekolah, hingga bekerja sama dengan Gramedia Garut. ***Fitri Ayu Febrianti