kandaga.id – Guna melindungi serta pencegahan sekaligus memastikan terbebas dari Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Korwil dan staf Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota beserta sejumlah 79 kepala SD melakukan langkah konkret dengan melakukan Test Swab di Puskesmas Pasundan, Jl. Pasundan No. 104, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Selasa (25/08/2020).

“Ini inisiatif kami, yang sebelumnya bertemu pada Webinar dengan para dokter, kemudian mengajukan kepada gugus tugas, dan Alhamdulillah kami mendapatkan ijin melakukan Test Swab,” ungkap Korwil Anita Istiani, S.Pd., M.Pd., di sela kegiatan.

Respon cepat dilakukannya Korwil Anita, sebagai upaya agar tidak kecolongan kesehatan sebagai tanggungjawab semua pihak sesuai ketentuan pemerintah, terutama kesehatan para pengelola sekolah yang jadi garda terdepan dalam menentukan generasi bangsa.

“Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota mengharapkan semua pendidik terbebas dari Covid-19, sehingga beraktifitas mereka dalam keadaan sehat, dan jika nanti KBM tatap muka dilaksanakan mereka sehat-sehat,” jelasnya.

Selain itu, kata Korwil Anita, jangan takut di Test Swab karena selain untuk memastikan kita terbebas dari Covid-19, kita sebagai pemimpin patut memberi contoh sekaligus memotivasi kepada semua warga pendidikan, bahwa kita peduli terhadap kesehatan dan peduli pada generasi bangsa,” pungkas Korwil Anita, semoga kita semua sehat serta ada dalam lindungan Allah SWT. Amiin YRA.

Di tempat yang sama, Ketua K3S, H.Ahmad, S.Pd.SD., merespon positif dan mendukung penuh pelaksanaan Test Swab ini, selain untuk memberi kepastian terbebas dari Covid-19, juga sebagai bentuk peduli kesehatan para kepala sekolah, baik untuk dirinya maupun untuk di lingkungan sekolahnya. “Semoga kita semua sehat dan bermanfaat untuk ke depan lebih baik,” singkat Kepala SDS 2 Muhammadiyah ini.

Kepala SDN 1 Muarasanding, Lina Lasmini, S.Pd.SD., mengaku bersyukur, setelah melakukan Test Swab dirinya lebih percaya diri. Menurutnya, bahwa sebagai upaya pencegahan Covid-19 akan lebih berhasil jika kita menaati protokol kesehatan.

Sementara beberapa kepala sekolah dan pengawas yang berhasil ditemui mengaku, awalnya gugup dan takut akan di Test Swab, namun setelah dilakukan tidak sesuai dengan apa yang di dengar selama ini.

“Alhamdulillah di Test Swab ini ternyata tidak menakutkan dan tidak lama, hanya geli,” ujar mereka, merasa bersyukur Korwil bisa melaksanakan Test Swab lebih cepat, karena kalau dibiarkan berlarut-larut jadi timbul sugesti. (Jajang Sukmana)***