KANDAGA.ID – Dewan Pendidikan Kabupaten Garut menggelar Rapat koordinasi Ketua Komite Sekolah jenjang SMP, SMA dan SMK di Jl. Kiansantang No. 5, Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota, Provinsi Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

kegiatan yang diresmikan Bupati Garut, H. Rudy Gunawan ini, dihadiri Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, S.Pd., M.Si., Pembina, Ketua dan Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Garut, dan sejumlah jajaran pengurus MKKS SMP Kabupaten Garut.

Usai acara, Totong, S.Pd., M.Si., mengatakan, atas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut mendorong kegiatan ini, dalam rangka bagaimana peran fungsi komite.

“Komite itu ada 4 fungsi yaitu, pertimbangan, memberikan support, kontroling, dan mediasi dengan masyarakat/orang tua termasuk dengan sekolah,” jelasnya.

Selain itu, dirinya memberikan masukan terkait pembentukan karakter yang merupakan tugas bersama.

“Pendidikan ini diawali dengan tanggungjawab bersama pemerintah, masyarakat dan orang tua. Nah, salah satu diantaranya bagaimana kebijakan pemerintah dengan adanya Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),” jelasnya.

Totong mengatakan, ada 18 karakter yang harus dibangun menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter yaitu nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatit mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab.

“Insya Allah, ini kan program pemerintah yang didalamnya ada penguatan budi pekerti,” jelasnya.

Sementara itu, Totong mengatakan, dengan diberlakukannya pelaksanaan 5 hari sekolah yang sudah jadi regulasi pemerintah sudah sesuai dengan Permendikbud No. 23 tahun 2017 tentag Hari Sekolah, dimana pada Pasal 2 ayat (1) bahwa Hari Sekolah dilaksanakan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari atau 40 (empat puluh) jam selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu.

“Ini semangatnya 5 hari sekolah itu adalah secara ilmiah anak selama 2 hari fresh istirahat, dan memberikan ruang lebih pengasuhan anak kepada orang tua, supaya lebih bebas berinteraksi,” jelasnya.

Didalamnya pendidikan karakter, termasuk anak-anak itu diharapkan diwajibkan setelah beres pendidikan di sekolah diwajibkan mengikuti pendidikan madrasah dan itu harus didorong orang tua tentang pendidikan keagamaan. (Jajang Sukmana)***