Persigar Garut mengawali putaran 2 Liga Super Jalapa 3 dengan kemenangan, setelah menggilas Perses Sumedang dengan skor 3 – 1,di Lapang Dadaha Tasikmalaya, Jum’at (25/8). Sementara laga derbi Tasik, Persitas Tasik takluk oleh Persikotas Tasikmalaya dengan skor 1 – 3. Sebetulnya tim berjuluk “Maung Sancang” Itu bisa menggilas Perses dengan lebih banyak lagi. Paling tidak ada empat tendangan ke arah gawang Perses, namun selalu membentur tiang gawang, begitu juga dengan hadiah finalti menyusul handsball pemain belakang Perses di kotak terlarang, gagal dieksekusi anak asuh Ega Rakagalih, karena mengenai mistar gawang. Kemudian satu gol dianulir wasit karena pemain Persigar dianggap offside. Dengan hasil tersebut, Persigar berada di puncak klasemen dengan nilai 10.
Manajer Persigar Garut, H. Dadang Johar Arifin, mengaku, puas dengan hasil yang didapat timnya. Pasalnya, dengan krisis penyerang, Persigar Garut bisa menekan tim lawan. “Kita awalnya was-was, karena sempat kita menilai keputusan wasit kontroversial. Tapi untung pemain tidak terpancing emosi, dengan ulet akhirnya bisa meraih kemenangan pada menit-menit terakhir,” kata Dadang saat ditemui di Stadion Dadaha usai pertandingan.
Untuk bisa memperkuat daya gedor Persigar, ke depan pihaknya akan menyiapkan pemain lain non striker untuk dipasang menjadi striker. “Striker harus memiliki power dan kecepatan lebih dua kali dari pemain lain. Sekarang tiga striker tidak bisa main karena cedera dan akumulasi kartu, nah kemungkinan akan ada pemain yang disiapkan untuk penyerang. Saat ini pun biasa pemain belakang kita simpan di depan karena gak ada striker lagi, tapi bersyukur sementara ini bisa meraih kemenangan,” katanya.
Akibat kekosongan di posisi striker itu, pelatih berpenampilan nyentrik, Ega, terpaksa memasang pemain muda Nanda, dalam pertandingan Jum’at sore itu, yang akhirnya mengalami cidera dan harus ditarik keluar, setelah berbenturan dengan pemain belakang Perses di menit ke 70 babak kedua. (Jay).