KANDAGA.ID – Beredar video rapat audensi antara perwakilan guru honorer, Dinas Pendidikan, dan PGRI Kabupaten Garut dengan Komisi A DPRD Kabupaten Garut yang menuntut SK penugasan dari bupati pada hari Rabu (12/9/2018) kemarin.

Video yang berdurasi 3.40 detik tersebut memicu reaksi panas terkait ucapan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Drs. H. Jajat Darajat, M.Si yang mengatakan bahwa guru honorer itu ilegal, kalau mau keluar pun nga apa-apa, serta pernyataan pengisian raport oleh guru honorer tidak sah.

Pernyataan Plt Kadisdik tersebut memicu amarah para guru honorer dan PGRI yang merasa dilecehkan terhadap profesi guru.

Ketua PGRI Kabupaten Garut, H. Mahdar Suhendar saat dihubungi melalui telephone selluernya, menyayangkan ucapan Plt Kadisdik saat audiensi dengan Komisi A DPRD Kabupaten Garut tersebut.

“Tak pantas seorang Plt Kadisdik mengatakan seperti itu,” ujarnya, Kamis (13/9/2018) siang.

Menurutnya, PGRI akan menindaklanjuti pernyataan Plt Kadisdik tersebut, bahkan sudah merencanakan akan mengadakan rapat PGRI tingkat kabupaten, Jumat (14/9/2018) besok.

“Hasil dari rapat tersebut, akan kami bahas dengan pengurus PGRI se-Kabupaten Garut, Selasa (18/9/2018) mendatang,” pungkasnya.

Mahdar menambahkan, kami dari PGRI Kabupaten Garut menunggu hasil rapat dengan PGRI se-Kabupaten Garut, harus bagaimana dan harus apa? Tergantung dari hasil rapat Selasa nanti.

Sementara itu pantauan kandaga.id dilapangan, di group WhatsApp pengurus PGRI Kecamatan sudah beredar akan melakukan aksi besar-besaran, karena dianggap sudah tidak menghormati dan menghargai profesi guru. Sementara itu di Kecamatan Limbangan guru honorer mulai mogok.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Garut tidak ada satupun yang dapat dihubungi.

Informasi diterima kandaga.id pukul 20.35 WIB melalui WhatsApp Koordinator Pengawas (Koorwas) Pendidikan Kecamatan Garut Kota, Memet Moch. Sobur, S.Pd., M.M.Pd., bahwa Ketua PGRI Jawa Barat, Edi Parmadi sangat kecewa dengan statement Plt Disdik Kabupaten Garut.

“Jika benar berucap demikian, itu merupakan pelecehan dan penghinaan terhadap existensi, dedikasi dan pengabdian guru honor,” ujar Edi Parmadi.

Sebagai bentuk solidaritas, PGRI Jawa Barat dengan PGRI Kabupaten/Kota se-Jawa Barat siap membela dan turun ke Kabupaten Garut.

“Kepada Bupati Garut agar segera mensikapi statement Plt Disdik Garut,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***