Kadisdik Garut, Totong (bermasker) tengah meninjau pelaksanaan PPDB di SMPN 1 Kecamatan Garut Kota

Kandaga. Id- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Totong, mengatakan, pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama)(SMP) sederajat tidak dipungut biaya,alias gratis.

“Kami jamin tidak ada biaya apapun dalam PPDB, apalagi kita juga harus berempati, karena masyarakat sedang terkena dampak Covid19. Seluruh panitia PPDB jangan ada biaya pungutan apapun sepeser-pun, kita harus membantu anak-anak mendapat pendidikan lebih tinggi,” kata Totong saat meninjau pelaksanaan PPDB di SMPN 1 Garut, kemarin (17/06/2020).

Lanjutnya, pendaftaran siswa baru kali ini dilakukan dua pendekatan, yakni pendaftaran secara dalam jaringan (daring/online) dan pendaftaran luar jaringan (luring/offline). Pihaknya menekankan kepada pihak sekolah agar bisa membantu para orang tua yang hendak mendaftarkan anaknya ke sekolah.

“Kita adakan dua pendekatan cara pendaftaran, ada online dan offline, kita lebih menitikberatkan agar sekolah /membantu masyarakat. Yang mau masuk SMP daftar secara offline bisa dikolektifkan oleh guru, dan kita bantu juga oleh panitia PPDB, adapun yang online kita fasilitasi agar anak-anak bisa benar-benar terdaftar,” katanya.

Totong mengatakan, untuk pendaftaran ke tingkat SMP, Disdik siap menerima 60 ribu lebih lulusan SD. Mereka akan ditampung oleh SMP Negeri maupun Swasta yang jumlahnya 385 sekolah.

Beberapa penilaian calon peserta didik ke SMP Negeri diantaranya zonasi, afirmasi,kualitas pindah orang tua, dan prestasi.

“Sistem kali ini zonasi itu kan semangatnya untuk pemerataaan kualitas pendidikan misalnya di Cikajang ada smpn 1 Cikajang dan sekolah lainnya disana, tapi yang berprestasi misalnya mau ke luar itu silakan ikuti prosedur, jadi ada unsur keadilan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Garut, Aceng Mulyana, mengatakan, para pendaftar ke sekolahnya sudah melebihi kapasitas ruang kelompok belajar sebagaimana yang ditentukan. Maka dari itu, pada seleksi nanti konsekuensinya akan ada siswa yang tidak diterima.

“Di SMPN 1 Garut sudah ada 500 pendaftar, sedang kuota satu angkatan ini ada 356 orang (untuk 11 rombel, red). Kemungkinan pendaftar akan terus bertambah lebih dari 500. Misalnya kalau nanti ada yang tidak diterima, ya mungkin itu bagian dari konsekuensi yang harus diambil,” katanya.

Sementara itu, diperoleh informasi dari SMPN 2 Kecamatan Tarogong Kidul, atau dikenal dengan SMP Duta, mencapai 800 an pendaftar”yang daftar sudah sekitar 800 pendaftar, “ungkap Kepala (Plt)  SMPN 2 Tarkid, Yusup Gautama. (Jay).