Wakil Direktur PT. GMP, Indrawan S, didampingi Humas PT. GMP, DodiGustari.

Kandaga.id- Pengusaha penyamakan kulit Kp. Sukaregang Garut Jawa Barat, akan prioritaskan kulit sapi lokal khususnya yang dijadikan hewan qurban pada Lebaran Iedul Adha 1441 Hijriyah. Hal itu dikatakan Wakil Direktur PT. Garut Makmur Perkasa (GMP), Indrawan S, didampingi Kepala Humas PT. GMP Dodi Gustari.

“Seperti kita tahu bahwa kulit sapi Jawa itu, dulu pernah menjadi idola dunia, dan kita harus mengembalikan kejayaan itu. Namun untuk sekarang populasinya yang sangat terbatas,” Katanya

Dikatakan Indrawan, harga beli kulit Qurban tahun ini berdasarkan kesepakatan para pengusaha yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Assosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI)  Kabupaten Garut, dipatok pada kisaran Rp. 6000.

” Jadi kalau dilihat dari bisnis ya pasti menguntungkan, kita ada order, kita punya pasilitas mesin, kita punya teknologi, kemudian ada bahan baku lebih murah dari tahun lalu secara bisnis. Akan tetapi doa kita itu untuk semua rekan-rekan pengusaha yang lain, bisa bangkit  sehingga bisa berjaya kembali bersama-sama seperti dulu.” ucapnya.

Pihaknya mengalokasikan pembelian bahan baku kulit pada Iedul Adha ini sekitar 250 Ton, dengan harapan sampai akhir tahun masih cukup bahan baku.” Nanti pun di awal bulan November kita juga akan membeli sebanyak 100 Ton,” katanya.

Humas PT.GMP, Dodi Gustari, mengaku bersyukur untuk Hari raya Qurban 1441 Hijriyah ini,  pasalnya dengan penurunan harga yang signifikan dari tahun sebelumnya tentunya mejadi berkah bagi kalangan pengusaha.

“ Buat teman-teman penyamak kulit di Sukaregang ini, menjadi momentum yang baik untuk bangkit dan juga untuk mengejar ketertinggalan kemarin akibat Pandemi Covid-19,” ujarnya.

Dodi mengakui, dari prediksi APKI tahun ini, kulit akan melimpah, karena beberapa perusahaan masih belum melakukan aktivitas. Apalagi perusahaan-perusahan yang untuk ekspor itu masih belum bisa karena kran ekspor masih ditutup oleh pemerintah.

“ Jadi dengan otomatis kulit mentah pasti melimpah, apalagi ditambah dengan adanya momentum ibadah haji sekarang tidak bisa, otomatis akan beralih untuk ikut serta menyembelih hewan Qurban di daerah,” Pungkasnya (Jay)