GARKOT, (kandaga.id).- Inovasi dalam pelaksanaan Penilaian Tengah/Akhir Semester (PTS/PAS) Berbasis Digital di SDN 1 Margawati Kecamatan Garut Kota mendapat apresiasi dari pengawas pembina, dan pendamping calon guru penggerak (CGP) angkatan ke-7 yang secara kebetulan akan melakukan wawancara dengan salah satu calon guru penggerak.

SDN 1 Margawati merupakan bagian dari Program Sekolah Penggerak (PSP) gelombang 1 dengan klasifikasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka kelas 1, 2, 4 dan 5, maka kata Pengawas pembinanya, Wawan Sopyan, S.Pd., M.Pd., sudah selayaknya dalam pelaksanaan penilaian (asesmen) dilakukan menggunakan aplikasi dengan berbasis IT.

Kepala SDN 1 Margawati, Usep, S.Pd., bersama Pendamping CGP, Restu Resminda S.Pd., saat melihat pelaksanaan PTS/PAS Berbasis Digital, Jumat (10/3/2023).

“Kemampuan kepala sekolah sebagai manager sekolah telah mampu mengadaptasi dan mengimplementasikan pemanfaatan media IT sebagai fasilitas pelaksanaan asesmen khususnya di tengah semester 2 tahun pelajaran 2022-2023,” ujar Wawan, begitu pun guru, terang Wawan, dilatih untuk terus kreatif dan memenuhi kompetensinya, melalui WhatsApp, Jumat (10/3/2023).

Menurutnya, pelaksanaan tes dan penilaian tengah semester memberikan efek positif terutama bagi siswa yang secara online (memanfaatkan) aplikasi berlatih dan menyelesaikan tugas secara mandiri dan terintegrasi.

“SDN 1 Margawati dengan visi dan misinya secara bertahap terus melakukan inovasi dan pemberdayaan segala sumber, baik SDM maupun PBM,” pungkas Wawan, semoga menginspirasi dan terus maju.

Hal senada juga disampaikan Pendamping CGP, Restu Resminda S.Pd., bahwa SDN 1 Margawati sebagai sekolah penggerak sangat panas dan harus melakukan serba digitalisasi, apa lagi sekolah itu sudah mendapatkan tunjangan bantuan dari pemerintah.

Sementara Kepala SDN 1 Margawati, Usep, S.Pd., M.Pd., MCE., menjelaskan, pelaksanaan PTS/PAS digitalisasi ini sebagai uji coba kepada murid kelas 3 hingga kelas 6, itupun dengan sistem sesi. Dan Chromebook ada 15 namun 2 diantaranya tidak jalan. Sedangkan untuk kelas 1 dan 2, terang Usep, masih berbasis kertas.

Selain itu Usep mencoba koneksi 4 Mbps dengan menggunakan Jaringan Lintas Nasional (LJN) untuk 15 Chromebook, satu laptop juga beberapa guru yang menggunakan jaringan internet, ungkap Usep, Alhamdulillah tidak ada masalah, dan memang kalau dalam aturan seharusnya minimal 12 Mbps.

Lancarnya uji coba dengan berbasis digital ini akan ditindaklanjuti dalam pelaksanaan ANBK dan kegiatan lainnya, karena kata Usep, memudahkan untuk guru, murid juga dapat memakan biaya.

“In Syaa Allah kami juga akan meningkatkan nilai-nilai keagamaan termasuk pengajian rutin yang berjalan setahun bersama jajaran komite dan para orang tua. Sehingga ada kolaborasi dalam pembentukan karakter siswa SDN 1 Margawati tak hanya mampu dalam digitalisasi saja tapi juga memiliki etika karakter yang baik dan berakhlakul karimah,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana