suasana belajar siswa SDIT Miftahul Ulum yang terpaksa disekat dikarenakan kurangnya ruang kelas

LETAK terbilang cukup jauh, berjarak kurang lebih 4 kilometer dari sekolah yang satu ini pusat kecamatan Cisurupan, tepatnya di Kampung Naringul Desa Sirnajaya. Inilah SDIT Miftahul Ullum, sekolah dasar itu masih tergolong baru karena didirikan pada tahun 2010. Sekolah yang diprakarsai oleh para tokoh kampung setempat mengingat jarak ke sekolah negeri dari perkampungan tersebut cukup jauh.

“Awalnya an ak-anak dari kampung sini (Naringgul-red) harus menempuh jarak 1,5 sampai 2 kilometer untuk sam pai di sekolah terdekat dengan keadaan jalan yang rusak parah. Hal itu berdampak pada banyaknya anak putus sekolah, berangkat dari situlah kemudian saya bersama pa ra  tokoh berembug dan sampai pada akhirnya terwujudlah sekolah ini (SDT Miftahul Ulum),” kata Awan Sukandar, S.Pd., M.Pd Inisiator sekaligus kepala SDIT Miftahul Ullum saat ditemui Kandaga, Se lasa (9/8/2016).

Awan Sukandar, S.Pd.,M.Pd Kepala SDIT Miftahul Ulum

Sejak berdiri SDIT Miftahul ulum menjadi  oasis dan pilihan pertama para orangtua mempercayakan pendidikan anak-anaknya, dengan bermodalkan 2 ruang kelas Awan dibantu guru sukarelawan menjalankan sekolah dengan penuh tanggung jawab. Awan pun mengatakan tentang awal mula  Sekolah yang ia pimpin menjadi seperti sekarang memiliki yang baru memiliki 2 ruang kelas, selang satu tahun sejak didirikan SDIT Miftahul Ulum yaitu pada tahun 2011 dirinya mengkuti lomba guru berprestasi hingga ia keluar menjadi juara pertama guru berprestasi tingkat kabupaten. Sebagai bentuk reward ia pun dipromosiskan menjadi kepala SDIT Mif tahul Ulum yang kemudian sekolahnya pun mendapat bantuan 1 unit Ruang kelas Baru, mengingat jumlah siswa yang mendaftar semakin banyak ia secara bergotong royong dengan masyarakat membangun 1 ruang kelas lainnya.

Kepala sekolah dan guru SDIT Miftahul Ulum

“Hingga saat ini jumlah ruang kelas sekolah kami baru 4 kelas untuk 6 rombel dari kelas 1 sampai kelas 6 sehingga kami terpaksa menyekat 2 ruang kelas tadi se hingga dapat digunakan untuk 4 ke giatan belajar mengajar,” ujar Awan.

Meskipun berada dalam keterbatasan ruang serta sarana prasarana penunjang lainnya, siswa-siswi SDIT Miftahul Ulum mampu berbicara banyak ditingkat kecamatan hingga kabupaten melalui preastasi yang mereka raih, diantaranya Juara II Kaipiyah Sholat SPKS tingkat Kecamatan tahun
2015,  juara tahfidz Qur’an putri tingkat kecamatan tahun 2016 dan Juara I MTQ tngkat kecamatan
tahun 2016.

 

suasana belajar siswa SDIT Miftahul Ulum yang terpaksa disekat dikarenakan kurangnya ruang kelas
suasana belajar siswa SDIT Miftahul Ulum yang terpaksa disekat dikarenakan kurangnya ruang kelas
Bangunan sekolah SDIT Miftahu Ulum yang hanya terdiri dari 2 ruang kelas saja
Bangunan sekolah SDIT Miftahu Ulum yang hanya terdiri dari 2 ruang kelas saja

Awan berharap kepada pihak dan instansi terkait dapat membe rikan perhatian serta bantuannya agar anak-anak yang bersekolah di SDIT Miftahul Ulum mendapatkan haknya untuk belajar nyaman dan aman sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Agus Muhram