KANDAGA.ID – Untuk ketiga kalinya, SDN 1 Tarogong (Gentra Masekdas) kembali meraih Juara I lomba Kriya Anyam pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten Garut, dan tahun ini dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, yang sempat di kunjungi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, S.Pd., M.Si, Kamis (28/3/2019) baru lalu.

“Alhamdulillah, sejak tahun 2016 meraih Juara I Tingkat Kabupaten Garut dan tahun 2017 masuk peringkat ketujuh tingkat provinsi,” ujar Ariana, S.Pd, melalui WhatsApp (WA), Minggu (31/3/2019) malam.

Ariana menjelaskan, sebenarnya desain ini dipersiapan untuk lomba tahun 2018 tapi tidak ada di FLS2N dan tahun 2019 ini kembali ada, namun bahan ditentukan yaitu bambu, sedangkan sebelumnya bahan bebas dan kami biasa menggunakan pelepah pisang.

“Keberhasilan ini bukan hasil pribadi semata, tapi tim diantaranya Pak Yadi yang membantu mempersiapkan semuanya,” ujarnya.

Secara pibadi Ariana mengaku bangga, ketika mampu meregenerasi anak-anak di bidang Kriya Anyam dengan menggali potensi dan talenta mereka meskipun mata lomba ini kurang peminatnya karena membutuhkan kesabaran dalam menganyam, dan itu tidak mudah untuk melawan kejenuhan harus menyelesaikan selama 6 jam.

“Alhamdulillah dengan meraih Juara I ini, minat bakat anak yang lainnya termotivasi dan tergali. Dan mohon do’a restunya dari seluruh masyarakat Garut khususnya pendidik di Kecamatan Tarogong, mudah-mudahan di Tingkat Provinsi Jawa Barat meraih hasil yang menggembirakan,” pungkasnya pernuh harap.

Pasya Algifary Mardani merasa bersyukur dan bangga dan mewakili Kabupaten Garut ke tingkat Provinsi Jawa Barat, dirinya mengaku suka membuat kerajinan dan menggambar.

“Sebelum lomba di Tingkat Kabupaten Garut di sekolah diseleksi terlebih dari diikuti 15 peserta dengan bahan kertas warna, dan dirinya masuk tahap kedua menjadi 2 peserta dengan bahan bambu,” ujar kelahiran Sumedang, 20 November 2008 ini yang kini menduduki kelas 4-C.

Pasya mengaku, yang mengajarinya untuk berkreasi sesuai kreativitas Bu Ariana, dan ternyata tidak hanya hasil yang jadi penilaian, Bu Ariana juga memperhatikan selama saya mengerjakan.

“Pada saat lomba di tingkat kecamatan saya dilatih Bu Ariana dan ketika Bu Ariana berangkat ke Jepang dilanjutkan Pak Yadi, sedangkan desingnya dibuat Bu Ariana yang dijelaskan ke saya dan Pak Yadi,” jelasnya yang mengaku senang belajar Kriya Anyam karena bisa melatih konsentrasi dan kesabaran.

Pasya mengatakan, bisa meraih Juara I di tingkat kecamatan dengan latihan lanjutan dengan bentuk yang berbeda.

“Sewaktu Bu Ariana di Jepang kadang ngajarin melalui video call, dan Alhamdulillah perlombaan di tingak kabupaten Bu Ariana bisa ngedampingi,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***