kandaga.id – Menggandeng PT. Telkom Indonesia dan dua perusahan lainnya, SMKN 10 Garut melakukan Uji Kompetensi (Unikom) bersertifikat Asia. Terobosan yang diambilnya tak lain untuk menepis anggapan bahwa SMK penyumbang pengangguran.
Demikian disampaikan, Kepala SMKN 10 Garut, H. Asep Rudiana, M.Pd., sebanyak 40 peserta didik kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) lulusannya memiliki kemampuan yang di butuhkan industri, terutama dunia Informatika dan jaringan, Minggu (21/11/2021).
“Cukup banyak lulus kita di pakai kemampuannya di dunia industri, dan jika tidak ingin berkerja di dunia industri, mereka bisa membuka biro jasa dalam hal pemasangan jaringan komputer,” ungkap H. Asep.
Ujikom dilaksanakan di ruang Praktek TKJ mulai tanggal 28-30 Oktober 2021, dihadiri Instruktur PT. Telkom Indonesia, Datuk Andre, Leadership Center ESQ, DR. Ari Ginanjar dan Traininer ESQ, Sandi Muharam, serta PT. Netinco.
Sementara Datuk Andre mengatakan, kegiatan sertifikasi Ujikom Bersertifikasi Asia dimaksudkan, agar peserta didik memiliki kemampuan lebih sesuai kebutuhan dunia kerja dan industri.
“Kemampuan mereka dalam bidang fiber optic cukup dibutuhkan bagi PT. Netinco dan PT. Telkom Indonesia yang bergerak pada bidang perangkat telekomunikasi,” ungkap Datuk, sudah barang tentu lulusan SMKN 10 Garut tersertifikasi Asia ini akan dicari oleh dunia usaha dan dunia industri.
Sedangkan menurut Sandi Muharam dan DR. Ari Ginanjar mengatakan, komunitas pembelajaran melibatkan semua unsur pendidikan. Karena dengan kemajuan teknologi, kata Sandi dan DR. Ari, mungkin anak-anak lebih cerdas dari gurunya.
“Seharusnya seorang guru meluaskan kapasitas muridnya, menaikan level kompetensi dan melatih metal yang tangguh, sehingga ia mampu bersaing di dunia global,” ujar Sandi dan DR. Ari.
Menurut Sandi dan DR. Ari, anak kampung bisa bersaing, asalkan mau merubah pola pikir, mengembangkan diri, yang pastinya akan bertambah ilmu, rejeki dan lainnya,” pungkasnya. ***Rahayu/Jajang Sukmana
