kandaga.id – Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut hari ini pukul 17.30 WIB merilis berita duka, seorang kasus suspek Covid-19 asal Kecamatan Cilawu meninggal dunia pukul 06.50 WIB di RSUD dr. Slamet Garut, Senin (14/09/2020).

Namun patut disyukuri, ada satu orang konfirmasi positif Covid-19 laki-laki (KC-95) usia 22 tahun asal Kecamatan Tarogong Kidul, telah selesai pemantauan (isolasi) dan telah dinyatakan sembuh oleh tim dokter RSUD dr. Slamet Garut.

Yeni Yunita, SE., M.Si.

“Pada hari ini, Tim Sub Devisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan skrining masif sebanyak 406 orang, dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel swab,” ungkap Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita.

Selain itu, lanjut Yeni, telah melakukan kegiatan tracking dan tracing pada kontak erat KC-113 dan KC-22 di Kecamatan Bayongbong sebanyak 105 orang, pada kontak erat KC-119 di Kecamatan Karangpawitan sebanyak 9 orang, pada kontak erat KC-118 di Kecamatan Tarogong Kidul sebanyak 3 orang, dan pada kontak erat KC-117 di Kecamatan Sukawening sebanyak 54 orang, dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pengambilan sampel swab.

“Adapun total kasus Covid-19 (Kontak Erat, Suspek, Probable dan Konfirmasi positif sampai hari ini sebanyak 6.628 kasus,” ucap Yeni, konfirmasi positif 125 kasus (1 Kasus isolasi mandiri, 31 Kasus isolasi RS/perawatan, 89 Kasus sembuh dan 4 Kasus meninggal).

Yeni mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menghindari STIGMA pada mereka yang terkena musibah menjadi penderita (terinfeksi) Covid-19, berikan dukungan dan doa terbaik agar mereka kembali sehat walafiat.

“Bagi masyarakat lainnya untuk terus optimal berikhtiar agar tidak terinfeksi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktifitas sehari-hari,” pintanya.

Keterlibatan dan dukungan masyarakat serta pihak lain dalam upaya memutuskan rantai penularan merupakan hal yang sangat penting, upaya ini dilakukan dengan 2 cara :

Pertama, terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tahu, mau dan mampu melakukan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) dengan 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan Melakukan jaga jarak).

Kedua, memutus rantai penularan dengan cara tracking dan tracing serta testing terhadap populasi risiko dan kontak erat kasus konfirmasi positif. (Jajang Sukmana)***