KANDAGA.ID – Sejak diliburkan dan harus belajar mandiri di rumah mulai Senin (16/3) lalu kini siswa mulai terbiasa belajar melalui on-line. Khoirunnisa Rahayu Herdiantri siswa kelas IX A SMPN 2 Garut, mengaku tak ada kendala apapun belajar di rumah melalui media sosial yang diberikan wali kelasnya. Dan setiap hari pelajaran itu pun dikerjakan dan dibahas serta dilaporkan secara on-line.

“Saya dan teman-teman kan sudah terbiasa mengerjakan soal melalui on-line. Jadi sekarang libur dan harus belajar melalui on line pun gak ada kendala. Enjoy saja, bedanya, Ya kalau di sekolah belajar pakai seragam bertemu dengan guru dan teman-teman, tapi kalau di rumah kan bebas, pakai baju olah raga, pakai baju tidur juga kan gak masalah, pokoknya lancar-lancar saja,” kata Khoirunnisa di rumahnya, Sabtu (21/3).

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Garut, Dr. H. Budi Suhardiman. M.Pd, mengatakan, sampai hari kelima (Jumat) belajar di rumah tidak ada kendala apapun. Mengantisipasi bagaimana siswa belajar di rumah sebenarnya di SMPN 2 sudah siap melakukan pembelajaran secara on line jarak jauh. Karena ditunjang perangkat sudah lengkap, gurunya sudah melek IT dan siswanya juga sudah terbiasa melaksanakan UNBK.

Budi menuturkan, mekanismenya belajar jarak jauh, yakni guru membuat program untuk belajar jarak jauh seusai kurikulum yang ada, perangkat yang ada disederhanakan. Guru membuat soal lalu diserahkan ke wali kelas, dan dikirimkan kepada siswa dan diketahui para orang tua.

“Program melalui medsos ini kami juga bisa memantau melalui program Google Classroom bagaimana anak-anak belajar di rumah. Jadi disini ada peran wali kelas, peran guru, peran orang tua, dan siswa. Jadi dalam rangka mensukseskan program belajar di rumah selama dua pekan ini, peran orang tua diharapkan lebih aktif membimbing para siswa ketika di rumah,” katanya.

Terpisah, Ketua MKKS SMP Garut, Yusup Satria Gautama mengatakan, meski berbeda cara, namun pada prinsipnya para siswa telah diberi
tugas dari sejumlah mata pelajaran yang disampaikan guru melalui wali kelas dengan cara on-line. Nantinya, pengerjaan tugas tersebut harus di bawah pengawasan orang tua.

“Pengumpulan tugas sendiri ada yang langsung tiap hari, ada juga setiap Jumat dan harus disampaikan langsung oleh orang tua baik melalui online maupun offline. Jadi siswa belajar di rumah, tapi untuk guru dan tenaga kependidikan tetap melaksanakan kegiatan tugas-tugas di sekolah. Ini juga menjadi saat bagi kami untuk ‘Ngariksa Sakola’ atau beberesih di sekolah, meningkatkan kebersihan sekolah, setelah itu kita akan bekerjasama dengan puskesmas supaya dibersihkan dengan disinfektan,” kata Kepala SMPN 1 Cilawu tersebut. (Papap Dindin)***