SMAN 1 Garut
SMAN 1 Garut

Peserta didik lulus SMAN 1 Garut tahun pelajaran 2017/2018 yang melanjutkan ke perguruan tinggi lebih dari 100%, dikarenakan ada yang lebih dari satu diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Kepala SMAN 1 Garut, Drs. H. Achdiat Kusdani, M.Pd., mengatakan, jumlah peserta didik yang melanjutkan ke PTN/PTS, ada yang lebih dari satu diterima di PTN/PTS hingga mencapai 638 atau 130.470% dari jumlah peserta didik kelas XII sebanyak 489 atau 100%, Kamis (9/8/2018). “Kemarin ada anak yang di terima di ITB, Akpol, Polman akhirnya anak tersebut memilih Akpol,” ujarnya.

Menurutnya, data yang terhimpun di SMAN 1 Garut yang melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Negeri/Swasta Jalur SNMPTN,  PMDK, Tertulis dan Ujian Mandiri (Sementara) Per 09 Agustus 2018 yaitu, sebanyak 471 atau 96.319% diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), 166 atau 33.947% diterima di Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan 1 orang atau 0.204% yang terima di Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN). Sedangkan peserta didik yang masuk ke Program Studi Kedokteran (Sementara) Per  09 Mei  2018 sebanyak 28 orang.

Drs. H. Achdiat Kusdani, M.Pd., memaparkan, ada beberapa repleksi penyebab banyaknya siswa di perguruan tinggi negeri.

Pertama, jurusan yang dipilih sangat beragam. Kedua, memilih jurusan lebih disesuaikan dengan potensi dan kemampuannya siswa, dilihat dari raport. Nah, disini perlu memahami diri siswa itu, dia posisinya berada dimana? Dan ini siapa yang harus mengarahkan, itu bimbingan guru konseling. Ketiga, manfaatkan semua peluang jalur masuk yang ada. Jadi setiap ada tawaran, selama tidak bertentangan dengan aturannya itu pilih. Keempat, memanfaatkan layanan bimbingan konseling (BK) yang ada, baik oleh siswa, orang tua, guru. Jadi betul-betul harus sering konsultasi dengan bimbingan konseling, karena salah satu tugas dari konseling itu bimbingan karir diantaranya lanjutan study. Kelima, tersedianya fasilitas computer jaringan internet scan dan lain-lain yang memudahkan siswa, guru, BK untuk daftar online. Sekarang kan sudah serba online, kalau fasilitas di sekolahnya terbatas, paling anak harus pergi ke warnet, makanya ribet. Kalau disini kan, dimana saja anak bisa mengakses internet, tenang. Jaringan internet di SMAN 1 Garut ini sudah sangat prima.

Keenam, kepercayaan pihak perguruan tinggi negeri kepada lulusan SMAN 1 Garut. Jadi kalau ada mahasiswa alumni SMAN 1 Garut disana sukses, akademisnya bagus, IPK-nya bagus, itu berpengaruh. Jadi manggakanya kalau anak yang masuk sana itu harus betul-betul, kalau sayang sama adik-adiknya harus prestasinya bagus. Maka, balikannya akan diperhatikan. Contoh, Polban itu pertama dulu kita sudah di angka 20 an, lalu di angka 40 an, sukses sampai di angka 80 an, kemarin 100 lebih. Sekarang 191 ke Polban, itu kan berapa kelas, hampir 5 kelas, kalu 5 x 40 = 200, ini 191, hampir 5 kelas, pindah kelas aja ke Polban. Sehingga ada sebutan bukan Polban, Polgar (Politeknik Garut) katanya. Karena mahasiswanya banyak alumni SMAN 1 Garut. 191 bukan main-main, saya yakin nggak ada sekolah lain yang bisa menampung satu perguruan tinggi setinggi sejumlah itu.

Ketujuh, keterlibatan kerjasama koordinasi guru, wali kelas dalam proses pendaftaran ke perguruan tinggi negeri (PTN). Jadi wali kelas juga memberikan arahan kepada siswa, kalau dia itu posisinya kemampuannya berada dimana sebaiknya level ini. Kan, kebanyakan mah ingin kedokteran, ingin ke teknik apa yah sedangkan nilai Fisikanya 6 misalnya. Yang jelas di SMAN 1 Garut itu semua siswa diarahkan oleh pembinanya. Makanya peran guru bimbingan konseling sekolah itu harus betul-betul ada makna bagi para siswa itu.

Pembinaan sendiri terkait SDM terkait pemahaman di bidang internet yang ada seperti apa? Ya iya lah, kita kan dulu mantan RSBI, salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru SMAN 1 Garut itu melek IT, dan juga bahasa Inggrisnya minimal harus bisa menguasai, itu waktu RSBI dan itu tetap dipertahankan. Alhamdulillah, guru-guru kita yang melanjutkan studi ke S2 saja sudah lebih dari 35%. RSBI juga menganjurkan sekurang-kurangnya 30% itu guru berpendidikan S2, disini sudah lebih dari 35%, itu salah satu diantaranya. Bisa jadi, SMAN 1 Garut terbaik yang ada di Jawa Barat dibandingkan dengan SMAN 3 Bandung dan SMAN 5 Bandung.