KANDAGA.ID – Sudah biasa SMKN 1 Garut di Jl. Raya Cimanuk No. 309 A, Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melaksanakan istighosah, untuk memohon pertolongan kepada Sang Pencipta Allah SWT, agar terhindar dari bala bencana, dilapangan olahraga “Garuda Hitam”, Jumat (22/3/2019) pagi.

Selain untuk kelancaran menghadapi Ujian Nasional bagi kelas XII, do’a bersama juga dikumandangkan untuk terselamatkan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjelang pelaksanaan Pemilu, 17 April 2019 mendatang.

Kepala SMKN 1 Garut, Drs. H. Dadang Johar Arifin, M.M., mengatakan, meskipun kelulusan itu adalag sekolah yang menentukan, tapi tetap kita menjaga kualitas dan ingin yang terbaik hasil pada pelaksanaan UN secara sportif, jujur, dan benar.

“Pelakasanan untuk tahun ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kemarin, tapi sekarang yang berbedanya di USBN,” ujarnya.

Menurutnya, USBN sekarang soal dibuat oleh satuan pendidikan, kalau kemarin masih ada dari pihak provinsi atau dari pusat juga.

“Sekarang sekolah sudah diberikan kewenangan sepenuhnya untuk melakukan pembuatan soal untuk USBN. Sedangkan UNBK masih oleh Kemendikbud yang memberikan rambu-rambu termasuk pembuatan soalnya,” ujarnya.

H. Dadang mengatakan, untuk kesiapan UNBK di SMKN 1 Garut sudah tidak ada persoalan, baik teknis, alat, dan sarana semuanya 100% sudah siap.

Selain itu, kegiatan do’a bersama ini di SMKN 1 Garut sudah biasa dilakukan setiap Jumat, untuk keselamatan anak-anak, sekolah, dan juga untuk keselamatan bangsa.

“Ya, kita mendo’akan juga untuk keselamatan bangsa, karena ada pemilihan presiden. Mudah-mudahan tertib, aman dan lancar,” pungkasnya.

Terkait dengan pelaksanaan UNBK menggunakan Android, H. Dadang berharap kedepan supaya bisa satu sesi, SMKN 1 Garut sudah siap. Tinggal Negara siap atau tidak?

“Jadi tidak ada per sesi atau pertahap, sesi 1, sesi 2, sesi 3. Tapi kalau semuanya Android sudah bisa digunakan. Seperti kemarin di dalam USBN dan tryout-nya, disini sudah Android. Dan itu aman, terkendali dan hemat juga, efisiensi dan efektivitasnya sangat tinggi sekali,” pungkasnya.

Istigosah diakhiri dengan
Mushafahah peseta didik kelas XII kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. (Jajang Sukmana)***