KANDAGA.ID – Setelah dikunjungi beberapa sekolah melakukan study banding ke SMKN 1 Garut di Jl. Cimanuk No.309A, Pataruman, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini mendapata kunjungan dari SMKN 1 Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (29/3/2019).

Kepala SMKN 1 Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Drs. H. Jenjen Jaeni Dahlan, M.M.Pd., mengatakan, sengaja melakukan study banding ke SMKN 1 Garut, karena sekolah yang dipimpinnya masih terbilang muda , berdiri sejak 2004 dengan jumlah peserta didik sekitar 1.100 dengan 5 jurusan, berbeda dengan SMKN 1 Garut yang sudah berusia 60 tahun.

“Kami dari SMKN 1 Balongan ini sedang merintis dan terus berupaya memberikan pencerahan kepada teman-teman guru, TU, termasuk komite sekolah. Sok lihat belajar ke orang lain, seperti apa. Sehingga dari belajar melihat orang lain, ya minimal punya keinginan untuk berbuat seperti itu,” ujar H. Jejen kepada para wartawan.

Dirinya merasa senang dan puas, atas penerimaan yang begitu baik, dengan penyambutan pihak SMKN 1 Garut yang luar biasa dari Pak Haji Dadang ini.

“Saya terima kasih sekali,” ujarnya.

H. Jenjen mengatakan, banyak menerima informasi yang diperoleh dari SMKN 1 Garut untuk diterapkan di SMKN 1 Balongan, seperti kegiatan sekolah, kurikulumnya, sarana prasarana, kehumasan, kesiswaan dan sebagainya. Ternasuk dari tenaga edukatif, guru-guru normatif, guru adaktif, dan guru produktif.

“Ya, kami suruh belajar SMKN 1 Garut ini karena layak, patut dijadikan sebagai contoh untuk pembelajaran,“ ucapnya.

Menurutnya, dari hasil study banding ini, akan di evalusi disini seperti apa, pelayanannya seperti gimana.

“Nanti kami disana kami evaluasi, kami selalu berupaya untuk perbaikan, minimal mendekatilah, apa yang dilaksanakan oleh Pak Haji Dadang ini,” punkasnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Garut, Drs. H. Dadang Johar Arifin, MM., mengatakan, study banding dari SMKN 1 Balongan ini sebagai silaturahmi, karena kita punya saudara, punya mitra untuk berdiskusi tentang situasi yang ada disana dengan situasi disini.

“Barang kali nanti kita bisa sharing, bagaimana ada kunjungan balik barangkali,” ujarnya.

H. Dadang menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya banyak menerima yang akan study banding, bahkan di bulan Maret ini ada 3 yang tidak bisa dikabulkan karena berkaitan dengan Ujian Nasional (UN).

“Yang akan berkunjung kesini dari SMKN 2 Sorong Papua Barat, Pinrang Sulawesi, dan Solok Sumatera Barat. Alhamdulillah setelah komunikasi kembali dari SMKN 2 Sorong Papua Barat yang akan mengunjungi bulan April mendatang,” jelasnya.

Menurut H. Dadang, kunjungan SMKN 2 Sorong Papua Barat ke SMKN 1 Garut ini terutama tentang kurikulum dan akademiknya, tentang ektrakurikuler dan sarana. Secara visual bisa melihat langsung perbandingan, mereka menata sekolah yang asri dan nyaman mengadopsi dari hasil kunjungannya ke Malayasia dan Australia, mereka menganggap rata-rata di Indonesia biasa-biasa saja.

“Kalau sekolah sudah bersih, nyaman, anak-anak betah tinggal di sekolah, sehingga dalam pembelajaran menentukan kualitas karakter anak, dapat tercipta dengan baik,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***