Suasana pembagian kuota gratis untuk siswa SMKN1 Garut

Kandaga.ID- Untuk mendukung kelancaran proses belajar dalam jaringan (Daring) SMKN 1 Garut Jawa Barat, mulai distribusikan bantuan kuota gratis berupa kartu perdana berisi 10 GB untuk siswa dan guru.” Ini hari ketiga pembagian kartu perdana berisi kuota 10 giga untuk peserta didik dan para guru sebanyak 2627 keping kartu perdana semuanya gratis,” ungkap Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Nurdin Ruslih, ST., M.Pd.

Penyerahan kartu perdana dari Telkomsel kepada pihak SMKN 1 Garut.

Selanjutnya kata Nurdin, didampingi Kepala SMKN 1 Garut, H. Bejo Siswoyo, STP., M.Pd. , nomer yang diberikan kepada para siswa ini akan dicatat oleh operator dan dimasukan ke dalam Dapodik, dan dikirim ke pemeritah pusat.” Kalau sudah tercatat di pemerintah pusat, nanti para siswa ini akan mendapatkan tambahan kuota sebayak 34 Giga. Berdasarkan informasi dari Telkomsel dan kementerian, kalau yang 10 giga ini sudah habis, akan ditambah lagi 10 giga oleh pemerintah provinsi, ini akan berlangsung sampai bulan Desember,” tuturnya.

Dijelaskan Nurdin, untuk penggunaan kuota yang 10 giga ini sudah ditetapkan peruntukannya, yakni hanya untuk internet scool, tidak bisa digunakan untuk aplikasi yang lain, karena itu sudah dikunci. Yang 10 giga itu hanya untuk google clasroom, zoom meeting, pkoknya  hanya untuk  yang berkaitan dengan belajar Daring. Tapi yang 34 giga informasinya bisa digunakan untuk aplikasi apapun,” imbuhnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Nurdin Ruslih


Selanjutnya kata Nurdin, dengan pemberian kuota gratis yang didapatkan para siswa ini bisa dipergunakan semaksimal mungkin unruk proses belajar Daring. Tidak ada lagi siswa yang kesulitan belajar Daring, karena alasan tidak punya kuota, tidak ada lagi alasan tidak bisa belajar Daring, karena tidak ada sinyal,” ucapnya.

Karena dari zoom meeting bersama Kepala KCD wilayah 11, sambungnya, semua siswa dimana pun berada harus mendapatkan pelayan sinyal yang maksimal. Karena itu, Disdik bekerja sama dengan Telkomsel akan memasang tower tower baru di tempat tempat yang tidak ada sinyal, atau sinyalnya jelek.

Disebutkannya, sejauh ini, peserta didik di sekolahnya sedikit sekali yang tidak bisa belajar Daring ” Alhamdulillah berdasarkan evaluasi, siswa kami hampir semuanya bisa mengikuti kegiatan belajar Daring, dan hanya beberapa orang yang kesulitan,” paparnya

Dalam pembagian kuota itu, sekolah memperketat protokol kesehatan denga menggunakan masker, cek suhu tubuh, jarak tempat duduk siswa 1,5 meter, serta menyediakan alat cuci tangan dan penyediaan hand sanitizer. (Jay).