Prosesi Tarian Tradisional Warnai Kegiatan Samen Kabupaten di Pendopo, Selasa (2/10/2017)
Prosesi Tarian Tradisional Warnai Kegiatan Samen Kabupaten di Pendopo, Selasa (2/10/2017)

Prosesi upacara adat oleh siswa-siswi SMPN 2 Garut untuk menyambut Bupati Garut  menandai dimulainya “Samen Kabupaten” bidang SMP  Tahun 2017, Selasa, (3/10/2017). Diiringi tetabuhan gamelan dan tarian, bupati memasuki ruangan Pendopo yang sudah disesaki ribuan siswa SMP negeri dan swasta dari 365 sekolah dari 42 kecamatan

Plt Kadisdik, Dede Sutisna didampingi Kabid SMP, Totong, M.Si menyambut langsung kedatangan Bupati Garut dalam acara tersebut. Dalam suasana penuh keakraban para siswa berprestasi se-Kabupaten Garut didampingi para kepala sekolah dan tamu undangan lainnya tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah disiapkan panitia.

Satu persatu siswa berprestasi dalam berbagai bidang seni tampil di hadapan Bupati Garut. Sebagaian besar dari mereka yang menjadi juara di tingkat provinsi dan nasional unjuk kebolehannya dengan penuh percaya diri. Bupati dan sejumlah tamu undangan tampak bangga menyaksikan kebolehan para siswa SMP berprestasi ini. Kebanggaan itu ditunjukan Bupati Rudy dengan memberikan “panyecep” dalam bentuk sejumlah uang. Tarian tradisional, solo vokal, gitar solo, pupuh, biola solo, puisi dan seni karawitan menjadi bidang seni yang mendapat sambutan positif bupati dan semua hadirin yang hadir dalam acara ini

Bupati berfoto dengan para kepala sekolah SMP penerima penghargaan dalam kegiatan samen kabupaten

Tahun ini “Samen Kabupaten” memang terasa istimewa seiring raihan berbagai prestasi yang dicapai para siswa, guru dan kepala sekolah SMP di tingkat provinsi dan nasional. Prestasi itu antara lain dalam cabang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang mengukuhkan Kabupaten Garut di peringkat 2 tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara umum dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara I PNS Berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat atas nama Dr Budi Suhardiman, Kepala SMPN 2 Garut, Finalis Olimpiade Guru Nasional atas nama, Baren, S.Pd, Guru SMPN 2 Cikajang dan Juara 1 FLS2N tingkat nasional dalam bidang seni tradisional atas nama SMPN 1 Cilawu dan prestasi prestisius lainnya

Selain penampilan kreasi seni, acara juga diwarnai dengan pemberian penghargaan kepada para siswa, guru dan kepala sekolah berprestasi. Pemberian penghargaan itu antara lain terbagi ke dalam berbagai kategori antara lain, kepala sekolah berprestasi di dalam bidang pengelolaan sekolah yang tahun ini di raih Kepala SMPN 2, Dr Budi Suhardiman, Kepala SMPN 1 Sukawening, Aceng Mulyana, M.Pd dan Kepala SMP Persada Cisurupan, Dr Ajang Rusmana, dan dalam kategori tata kelola BOS Terbaik diraih SMPN 1 Kadungora. Selain itu Disdik Garut juga memberikan penghargaan kepada sekolah-sekolah lainnya dalam sejumlah kategori seperti, sekolah terbaik dalam pelaksanaan “Embun Pagi dan Pendidikan Karakter”, Sekolah Berbudaya Lingkungan, dan Sekolah Berbasis Agama

Kepala Bidang SMP, Totong, S.Pd, M.Si (ketiga dari kanan) mendampingi Bupati Garut dan Plt Kadisdik, Dede Sutisna saat memberikan penghargaan kepada sejumlah siswa SMP Berprestasi

Kepala Bidang SMP, Totong, SPd, M.Si disela-sela acara menyampaikan, samen kabupaten tahun 2017 merupakan apresiasi terhadap prestasi yang diraih stake holder SMP tahun ini. Menurutnya acara yang digagas Bupati Garut ini sekaligus menjadi momentum kebangkitan dunia pendidikan di Kabupaten Garut. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati yang telah memberikan kesempatan kepada seluruh stake holder pendidikan khususnya bidang SMP untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Alhamdulillah kepercayaan dari pimpinan daerah berbuah banyak prestasi yang membanggakan,” jelasnya

Lebih jauh, Totong menjelaskan, Program Embun Pagi dan Pendidikan Karakter yang sudah berjalan setahun lebih mulai dipetik hasilnya. Sekolah-sekolah mulai terbiasa untuk melakukan yang terbaik dalam berbagai bidang puncaknya Kabupaten Garut bisa mencatatkan sejarah menjadi yang terbaik dalam berbagai kegiatan di tingkat provinsi dan nasional. “Alhamdulillah semua pengelola pendidikan di bidang SMP mulai terbiasa untuk menjaga mutu pendidikan baik dalam bidang akademik, non akademik maupun dalam penumbuhan karakter dan budi pekerti,” pungkasnya. ***Herdy M Pranadinata