KANDAGA.ID – Dalam rangka menghadapi fenomena pergeseran abad ke-21 dalam memasuki era 4.0 atau digitalisasi, maka dalam pembelajaran di sekolah siswa harus memiliki tiga kecakapan untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama siswa harus dibekali dengan kemampuan literasi dasar yaitu kemampuan menggunakan core skills untuk kehidupan sehari-hari, kedua kompetensi life skills yaitu kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks dan ketiga kecakapan karakter yaitu kemampuan menghadapi perubahan yang begitu pesat pada lingkungan.

Upaya untuk menghadapi tantangan tersebut, maka Taman Baca Masyarakat (TBM) Sarang Lebah bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang berada di Garut Selatan melakukan terobosan baru melalui program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan ini dilaksanakan di SMP dan SMA IT AL Falah Kecamatan Bungbulang pada acara Masa Pengenalan Lingkungan Pesantren dan Sekolah (MPLPS) dimulai tanggal 15 sampai dengan 19 Juli 2019.

Sekitar 220 siswa baru, mulai jenjang SMP dan SMA IT Al Falah Bungbulang Garut mengikuti acara tersebut. Acara dipandu oleh Gentur Trisna Yuana selaku ketua pelaksana, menghadirkan narasumber dari pengurus Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten Garut sekaligus ketua TBM Sarang Lebah, Rahmat, dengan tema “Mengembalikan Budaya Literasi di Pesantren dan Sekolah”.

“Berliterasi merupakan perintah pertama dari Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW melalui wahyu-Nya (Qs. Al Alaq ayat 1-5) dan menulis adalah salah satu kunci supaya terjaganya ilmu, karena secara fakta dokumen tertulis dapat bertahan lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi ke generasi,” jelas Rahmat saat memberikan materi seminar.

Acara berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir, dilanjutkan dengan acara PERKAJUM (Perkemahan Kamis dan Jum’at) di lapangan Bumi Perkemahan SMP/SMA IT Al Falah Kecamatan Bungbulang- Garut.

“Saya selaku ketua pelaksana sangat mengapresiasi adanya acara ini, karena siswa menjadi tahu dan sadar akan pentingnya literasi dalam kehidupan,” ungkap Gentur Trisna Yauan saat diwawancarai.

Senada dengan itu, Luthfi Abdul Latif selaku Kepala Sekolah SMA IT Al Falah menuturkan, ia sangat terbantu dengan hadirnya para pegiat literasi, sehingga harapan kedepan bisa terus bersinergi dalam upaya menyelamatkan generasi dari ketidakmampuan sehingga mampu menghadapai tantangan era 4.0 ini khusunya lewat program literasi dan juga dapat membantu dalam mensukseskan program Garut yang Literat. (Jajang Sukmana)***