KANDAGA.ID – Sudah cukup lama SMPN 2 Banyuresmi di Jl. KH. Umar Basri No. 696 Cikarokrok, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melasanakan tradisi penyemblihan satu hewan kurban di hari kedua Idul Adha, Senin (12/8/2019).

Kepala SMPN 2 Banyuresmi, Drs. H. Edi Supriatna, MA., mengatakan, kegiatan penyemblihan hewan kurban di sekolah yang dipimpinnya dilaksanan dari hasil tabungan para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

“Alhamdulillah, mereka sudah jadi tradisi para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan ini menambung untuk melaksanakan kurban, dan sampai sekarang tetap bertahan. Selain itu untuk panitia juga melibatkan peserta didik kelas IX, sedangkan kelas VII dan VIII belajar di rumah,” ujar H. Edi yang mengaku sekolah paling kecil dengan jumlah seluruh peserta didik ada 320.

Tahun-tahun sebelumnya SMPN 2 Banyuresmi ini memiliki 600 peserta didik, namun setelah berdiri SMPN 4 Karangpawitan dan akibat terkena banjir bandang Sungai Cimanuk, sekolah ini setiap tahun terus mengalami penurunan.

“Tadinya banyak masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke SMPN 2 Banyuresmi ini karena jaraknya tidak dekat, tapi sekarang masyarakat tersebut lebih memilih menyekolahkan anaknya ke SMPN 4 Karangpawitan karena kesini harus menyebrangi Sungai Cimanuk,” ucapnya.

H. Edi menjelaskan, karena berdekatan dengan Sungai Cimanuk SMPN 2 Banyuresmi terkena terjangan banjir bandang pada tahun 2016 lalu, dan mungkin masyarakat ada kekhawatiran atau trauma. Selain itu, banyak fasilitas dan sarana prasana mengalami kerusakan. Namun hingga kini belum mendapat pengembalian peralatan media pembelajaran.

“Semua media pembelajaran yang rusak akibat banjir bandang waktu itu juga telah di bawa oleh dinas bagian asset seperti alat drumband, degung, marawis, komputer dan katanya akan diganti dengan yang baru, namun hingga saat ini belum juga ada. Sehingga banyak kegiatan ektrakurikuler yang tidak bisa dilaksanakan,” ujarnya. Seraya menambahkan, SMPN 2 Banyuresmi ini satu-satunya sekolah di Rayon 4 yang melaksanakan UNBK mandiri.

Menurut H. Edi, dari kegiatan ektrakurikuler peserta didik SMPN 2 Banyuresmi ini banyak di minta oleh kecamatan untuk ditampil di setiap peringatan hari-hari besar atau kegiatan-kegiatan lainnya.

“Bahkan kemarin pak camat meminta kepada kami untuk acara HUT RI, namun kami jelaskan sekarang sudah tidak mempunyai peralatannya,” jelas H. Edi, yang berharap pemerintah untuk segera mengembalikan peralatan media pembelajaran tersebut.

Tahun 2018, SMPN 2 Banyuresmi berhasil meraih prestasi juara harapan 1 sekolah sehat tingkat Kabupaten Garut dan baru-baru ini di tunjuk langsung oleh pemerintah sebagai sekolah ramah anak. (Jajang Sukmana)***