KANDAGA.ID – Untuk yang kedua kalinya SMAN 1 Garut mendapat kunjungan dari tim penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional tahun 2018, Rabu pagi (5/9/2018).

SMAN 1 Garut ditunjuk untuk mewakili Provinsi Jawa Barat pada ajang Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional tahun 2018, akan bersaing dengan sekolah dari Provinsi Jambi, Kalimantan Barat, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Bengkulu, yang sebelumnya telah dikunjungi pada Selasa (17/7/2018) lalu.

Ketua Tim penlai LSS tingkat nasional dari Kemendikbud RI, Agus Suharyanto, MA bersama rombongan diterima langsung Bupati Garut, H. Rudy Gunawan, SH., MH., MP., didampingi Kepala SMAN 1 Garut, Drs. H. Achdiat Kusdani, M.Pd, di ruang rapat SMAN 1 Garut, dihadiri seluruh stakeholder Pemkab Garut, para tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan serta peserta didik SMAN 1 Garut.

Kepala SMAN 1 Garut, Drs. H. Achdiat Kusdani, M.Pd, dalam sambutannya, dihadapan tim penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Nasional tahun 2018 dan tamu undangan lainnya mengatakan, SMAN 1 Garut berdiri pada tahun 1958 sekarang memiliki 1.350 siswa-siswi dan 37 kelas.

“Pada tahun 2013, SMAN 1 Garut mendapat Piagam Penghargaan Raksa Prasada Provinsi dari Pemda Jawa Barat sebagai sekolah berwawasan lingkungan tingkat provinsi. Tahun 2014 meraih juara pertama layanan prima tingkat Provinsi Jawa Barat dan tahun 2016 layanan prima digabungkan dengan sekolah berwawasan lingkungan, SMAN 1 Garut berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri tingkat nasional,” ujarnya.

Menurutnya, berbagai program telah galakan di bidang kesehatan, peserta didik sudah dibiasakan membuang sampah sepulang sekolah. Bahkan di luar sekolah melaksanakan “Operasi Semut” di lapangan Kerkhof dan di area Car Free Day yang dilaksanakan sebulan sekali.

“Operasi itu dilakukan dengan cara memungut sampah serta sosialisasi anti merokok di angkutan umum,” ujarnya.

Bupati Garut H. Rudy Gunawan mengatakan, meski saat ini SMA/SMK kini berada di bawah naungan Provinsi Jawa Barat, namun sekolah-sekolah itu tetap milik Pemkab Garut karena berada di Garut, dan siswa-siswinya asli warga Garut, provinsi hanya sebagai pengelola. Untuk itu Bupati mempersilahkan kepada Tim Verifikasi Lomba Sekolah Sehat untuk melakukan verifikasi seobjektif mungkin.

”Saya harap semoga berjalan sukses, dengan siswa-siswi yang cerdas, smart serta berakhlakul kharimah, kita berdoa semoga sekolah ini mendapat hasil yang maksimal, karena biasanya bila sudah diverifikasi kita akan memperoleh yang terbaik,” ujar Rudy, yang disambut riuh tepuk tangan.

Ketua Tim verifikasi LSS tingkat nasional dari Kemendikbud RI, Agus Suharyanto, MA mengatakan, selain SMAN 1 Garut, juga kini sedang di verifikasi, di Provinsi Jambi, Kalimantan Barat, Yogyakarta, Sumatera Selata, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Bengkulu.

Menurut Agus, salah satu hal mendasar penilaian yaitu adanya Tim Pembina UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) mulai dari tingkat provinsi, kabupaten kota sampai tingkat kecamatan.

“Aspek yang dinilai antara lain kebersihan sarana prasarana kelas, ruang guru, kantin, toilet, air bersih, tempat cuci tangan, kondisi tempat sampah dan UKS,” jelasnya.

Agus menjelaskan, manajemen pembinaan dan pengelolaan UKS yang baik juga menjadi nilai tambah. Selain tim pembina, UKS juga harus memiliki tim pelaksana. (Jajang Sukmana)***