SDN 1 Haruman Kecamatan Leles

Mentari pagi mengiringi langkah kaki anak-anak yang hendak pergi ke sekolah. Mereka berhati-hati menyusuri bahu jalan karena khawatir dengan kendaraan yang berlalu-lalang. Pasalnya, sekolah yang mereka tuju berada di jalan yang sering dilalui oleh kendaraan besar bermuatan berat.

Sekolah yang dimaksud ialah SDN 1 Haruman, berlokasi di Jalan Leuweung Tiis, Desa Haruman, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Sekolah Dasar yang berdiri di atas lahan seluas 1590 m2 ini sudah berdiri sejak tahun 1979.

Terdapat beberapa ruangan yang menunjang proses pendidikan di SDN 1 Haruman, yakni tujuh unit ruang kelas, satu unit mushala, satu unit ruang guru, dan satu unit ruang penyimpanan buku.

Kepala SDN 1 Haruman Kecamatan Leles

Kepala SDN 1 Haruman, Nana Sukarna berinisiatif untuk “menyulap” lingkungan sekolah menjadi lebih bersih. Alhasil, pada tahun 2017 sekolah ini menjadi juara 1 kategori “Sekolah Sehat Wilayah Tengah” dalam acara HUT RI ke-72 tingkat kecamatan.

 

Guru-guru SDN 1 Haruman Kecamatan Leles

SDN 1 Haruman memiliki tenaga pendidik yang berjumlah sepuluh orang, terdiri dari satu orang kepala sekolah, lima orang guru yang berstatus PNS, dan empat orang guru non-PNS. Jajaran pendidik ini siap memberikan layanan kemanusiaan bagi 259 orang peserta didiknya.

Peserta didik SDN 1 Haruman mendapatkan layanan pendidikan yang baik dari para pendidiknya. Hasilnya, selama tiga tahun terakhir, sekolah ini mengukir prestasi di bidang akademik dan non akademik yang patut diacungi jempol.

Ketercapaian prestasi ini tidak lepas dari peran pendidik. Misalnya peran guru PAI yang berhasil membimbing peserta didik, sehingga mendapat juara 3 Lomba Cerdas Cermat PAI dan juara 3 Kaifiat Shalat. Guru PAI tidak hanya membimbing peserta didik saat proses pembelajaran, namun membimbing di luar jam pelajaran seperti les tambahan. Tidak hanya di bidang PAI, potensi peserta didik juga digali di bidang lain. Hebatnya lagi, peserta didik sangat antusias dalam mengikuti kebijakan ini

”Kebijakan yang kami buat memang selaras dengan visi sekolah.  Peserta didik yang notabene menjadi tunas harapan bangsa, perlu diberi bimbingan sesuai dengan potensinya, sehingga mereka bisa mengembangkan diri secara optimal.” ucap pria paruh baya yang sudah memimpin sekolah ini sejak tahun 2016. ”Benar, ‘tunas’ ini harus diberi kesempatan untuk berkembang, sehingga bisa menjadi harapan untuk kemajuan bangsa dan negara, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,” pungkasnya. *** Fitri Ayu Febriani