kandaga.id – Dinilai berpotensi ancaman longsor, Wakil Bupati (Wabup) Garut dr. Helmi Budiman, didampingi Kepala Dinas PUPR, Ir Hj Luna Avriantini, meninjau lokasi sungai dan tebing rawan longsor di kawasan pemukiman penduduk Kampung Dayeuhandap, Kecamatan Garut Kota, Senin (31/8/2020).

Wakil Bupati, dr. Helmi Budiman, Senin (31/08/2020) didampingi Kepala Dinas PUPR, Luna Avriantini, meninjau lokasi sungai dan tebing rawan longsor pada kawasan pemukiman penduduk diwilayah Kampung Dayeuhandap, Kecamatan Garut Kota. (Foto : Yogi Budiman/Diskominfo Garut).

Wabup Helmi menyebutkan, sungai dan tebing tersebut akan segera dilakukan penanggulangan dengan pembuatan tanggul sungai dan bronjong tebing.

“Ini kan aliran sungai Cipeujeuh ya, menurut laporan dari warga, ini beberapa kali terjadi banjir bahkan bisa sampai 1,5 meter di lapang ini dan mungkin dengan ketinggian tersebut, diperkirakan rumah pun terkena imbas banjir,” ujar Helmi, saat meninjau lokasi.

Di lokasi tersebut, imbuhnya, harus ada upaya secepatnya, paling tidak dibuat sempadan atau tanggul pada bantaran sungai, agar air tidak melimpah dan juga tidak memperkecil lebar sungai, karena kalau dibuat tanggul dan sungai mengecil, ini akan tetap terjadi banjir.

“Saya juga sudah ngobrol dengan ketua RW setempat, jangan sampai ada pengecilan sungai. Yang keduanya ini kan ada ancaman longsor, ini pun harus dibuat penahan dengan bangunan bronjong, jadi dua ini ya, tanggul pada bantaran aliran sungai sama bronjong tebing,” beber Helmi.

Untuk pelaksanaannya, tambah Helmi, ia akan memusyawarakannya dengan bupati, apalagi menurut perhitungan Dinas PUPR, biaya pembangunan bisa mencapai 300 hingga 500 juta rupiah.

“Mudah-mudahan pelaksanaannya bisa di tahun ini, apakah itu di dana BTT atau perubahan APBD, nanti dilihat mana aturannya yang masuk,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, tebing setinggi kurang lebih 10 Meter di kawasan pemukiman penduduk di wilayah Kampung Dayeuhandap, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, diyakini berpotensi akan terjadinya ancaman longsor. Kondisi tebing yang menjulang tinggi tersebut tak memiliki tembok penahan tahan sedikitpun. Sehingga hal itu jelas menjadi satu kekhawatiran warga dilingkungan setempat, terlebih warga yang bertempat tinggal di bawah lokasi tebing tersebut. (Jajang Sukmana/mediacenter.garutkab.go.id)***