KANDAGA.ID – SD Garut Islamic School (GIS) Prima Insani menjalin kerjasama dengan Civitas Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia di Jl. Ciledug No. 283, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Jumat (8/3/2024).

Penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Puji Fauziah, S.Pd.SD selaku Kepala SD GIS Prima Insani dengan Professor Madya Dr. Mohd Izwan Bin Shahril selaku Director, Corporate Communication Devision UPSI. Dan MoU antara kedua lembaga tersebut diinisiasi oleh Universitas Garut (UNIGA).

Penandatanganan disaksikan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Hj. Hilda Ainisyifa, M.Ag., Ketua Koordinator, Dr. Angga Permadi, M.Pd., serta Wakil Ketua Koordinator, Nurul Patonah, M.Pd., Ketua Yayasan Prima Insani Garut, Dra. Hj. Lilis Rostina, Kepala PGTK Islam Plus Prima Insani, Santi Rismayanti, S.Pd.SD., Yayasan Bakti Barito, Ketua FPOM (Forum Persaudaraan Orangtua Murid) PGTK dan SD beserta pengurus, mahasiswa UPSI, serta mahasiswa UNIGA.

Mereka sepakat, perjanjian ini tak hanya sebatas program saja, melainkan berkelanjutan, seperti dikatakan Puji Fauziah dan Dr. Hj. Hilda Ainisyifa. Begitu juga diucapkan Professor Madya Dr. Mohd Izwan yang mengharapkan hubungannya berterusan, sebab dirinya punya konsep kurang senang bilamana program habis tak ada lanjutkan.

Penandatanganan MoU tujuannya adalah kolaborasi dalam proyek layanan masyarakat yang akan diadakan di SD GIS Prima Insani Garut, dan sekaligus pelatihan pembuatan alat peraga pembelajaran dengan bahan bekas dengan sasaran siswa kelas 6.

MoU ini berlaku selama lima tahun, kecuali diberhentikan lebih awal oleh kesepakatan bersama atau setelah penyelesaian tujuan yang dinyatakan di dalam MoU tersebut.

“Pelatihan ini sangat relevan dengan program Adiwiyata yang sedang kami jalankan. Alhamdulillah Yayasan Prima Insani dan SD GIS Prima Insani termasuk sekolah adiwiyata dan mendapatkan penghargaan sebagai best effort tingkat Kabupaten Garut, insya Allah akan maju untuk tingkat provinsi,” ujar Puji, yang mengaku dapat bimbingan program Adiwiyata dari Yayasan Bakti Barito.

ia berharap dengan adanya MoU ini dapat terjalin kerjasama yang baik dalam upaya menambah pengetahuan dan bisa menebar kemanfaatan di antara dua belah pihak.

Sementara menurut Lilis Rostina, penandatanganan MoU mengenai kolaborasi dan proyek layanan masyarakat ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kedua pihak secara khusus dan umumnya bagi masyarakat.

Sedangkan Hj. Hilda Ainisyifa mengharapkan kerjasama kedua lembaga ini terus berlanjut, karena ada pepatah, hari ini tidak ada yang namanya kompetisi, tapi melakukan inovasi terus kolaborasi.

“Apabila ingin berjalan cepat, jalanlah sendiri, tapi kalau ingin berjalan jauh, jalanlah bersama-sama. Jadi kalau cepat sendiri, tapi tidak ada teman, tapi kalau kita jalan bareng-bareng, bisa jalan jauh sambil ngobrol tak terasa ada di ujung gunung,” ungkapnya.

Menurut Hj. Hilda kerjasama ini sangat dibutuhkan, sehingga keilmuan yang disampaikan kepada masyarakat akan lebih luas dan memberikan manfaat. Sebagaimana visi misi pendidikan adalah mencerdaskan semua manusia.

Professor Madya Dr. Mohd Izwan mengharapkan hubungannya berterusan, sebab ia punya konsep kurang senang bilamana program habis tak ada lanjutkan.

Menurutnya, mengajar anak orang lebih bagus, dan bersungguh-sungguh daripada anak sendiri. Mengajar anak orang lebih banyak daripada mengajar anak sendiri. Mendidik anak orang memang betul-betul tinggi, dan risau bawa anak-anak muridnya gagal.

“Saya pun tak tahu di mana keberatannya untuk anak sendiri, dan saya pegang pada umumnya. Jangan pernah lelah untuk mendidik, teruskan karena mungkin dengan cara itu kita dapat membantu anak-anak kita,” tandasnya. ***Jajang Sukmana