Kepala SDN 5 Sukagalih, Agus, S.Pd.

TARKID, (kandaga.id).- Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbud Ristek melansir, kasus kekerasan seksual seperti pemerkosaan dan pencabulan terhadap anak mendominasi saat pandemi virus corona Covid-19 pada tahun 2020.

Kekerasan mengintai kita dan bisa terjadi kepada siapa saja, bahkan ke anak-anak. Untuk itulah, Direktorat SD mengajak untuk mempersiapkan anak-anak, agar terhindar dari kekerasan seksual yang mengintai.

Ilustrasi: Direktorat SD Kemendikbud Ristek

Mungkin, untuk itulah SDN 5 Sukagalih, di Jl. Patriot Dalam II, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, melakukan pelatihan koordinasi dan sinkronisasi peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan anak yang memerlukan perlindungan khusus tingkat kabupaten/kota tahun 2022, Jumat (16/12/2022).

Pihak SDN 5 Sukagalih akan terus dan sudah berupaya memproteksi siswanya dalam keadaan aman, khususnya bagi siswa kelas 4, 5 dan 6 yang hadir, dan juga para orang tua supaya tahu apa yang disampaikan oleh pihak sekolah juga Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut.

Kegiatan dilaksanakan di dua ruang kelas berbeda, orang tua di lantai pertama sedangkan siswa dilantai dua. Dan pihak SDN 5 Sukagalih dengan sengaja secara bersamaan antara orang tua dan siswanya, agar sinkron, karena antara anak dengan orang tua itu saling keterkaitan.

Terpantau di lantai dua, pihak DPPKBPPPA dan siswa berkomunikasi sesuai dengan tema yang dibahasnya yaitu “Korban Kekerasan Seksual” yang didalamnya, ada penjelasan “Jika Kamu adalah Korban Kekerasan Seksual”.

Meskipun sebenarnya bukan kekerasan tapi pelecehan, namun kejadian yang sifatnya tidak disengaja dari perilaku anak-anak ini dapat menimbulkan efek yang cukup fatal, dan inilah yang menjadi catatan SDN 5 Sukagalih.

Sehingga dengan adanya kegiatan seperti ini, Kepala SDN 5 Sukagalih, Agus, S.Pd., berharap, siswa maupun orang tua menyadarinya akan tugas dan kewajiban sekolah hanya untuk mencerdaskan anak dan menggali potensi, serta keterampilannya, sesuai dengan tujuan dari sekolah.

Amit-amit, seandainya terjadi hal-hal yang tidak diharapkan pada anak, pihak sekolah akan koordinasi dan komunikasi dengan orang tua dalam penyelesaiannya.

“Kita sebagai keluarga besar yang tentunya pihak sekolah akan melindungi keamanan anak-anak, apalagi di saat ini akibat lost learning dua tahun akibat Covid-19, semua terkena dampaknya, terutama dalam moral yang didalamnya ada etika,” ucapnya.

Selain itu, pihak SDN 5 Sukagalih juga menjamin tidak akan terjadi, dan akan terus mengingatkan tentang bahayanya bullying di sekolah baik verbal maupun nonverbal, yang mungkin akibat dari lost learning hampir dua tahun berdampak pada semuanya.

Akibat lost learning ini, menjadi tantangan bagi sekolah dalam mengembalikan moral dan etika siswa, termasuk kesabaran guru dalam melaksanakan KBM. Untuk itu, pihak sekolah berharap para orang tua juga turut serta memantau di rumah.

Karena untuk mengantisipasi moral dan akhlak anak-anak sebagai generasi penerus bangsa yang baik, harus ada kolaborasi antara pihak sekolah dengan orang tua.

“Mudah-mudahan kegiatan parenting atau pembinaan sinkronisasi antara siswa, orang tua dan pihak sekolah ini dapat dilaksanakan setiap satu semester sekali, sebagai upaya untuk saling mengingatkan,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana