Gunting Pita Pembukaan Panen Karya Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7.

KANDAGA.ID – Kali pertama, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat menyelenggarakan Panen Karya hasil pendidikan program guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Garut di SMKN 1 Garut di Jl. Cimanuk No. 309A, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan selama dua hari ini, mulai hari Jumat tanggal 7 Juli 2023 dengan kegiatan Calon Guru Penggerak (CGP), dan 8 Juli 2023 menggelar lokakarya di aula terbuka Sasana Wibawa Mukti hingga selasar-selasar dengan memamerkan hasil pendidikan CGP dari 14 kelas.

Panen Karya dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, H. Mohamad Yusup Sapari, S.Pd., M.M.Pd., Kepala KCD Wilayah XI yang diwakili oleh Nurdin Ruslih, ST., M.Pd., sekaligus mewakili Kepala SMKN 1 Garut, H. Bejo Siswoyo, S.TP., M.Pd., dan perwakilan BBGP Jawa Barat.

Pihak SMKN 1 Garut tentunya merasa bangga mendapat kepercayaan dari BBGP Jawa Barat dengan dijadikan tempat kegiatan CGP, yang merupakan sesi akhir angkatan 7.

Atas nama kepala sekolah, Nurdin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh CGP, para panitia dan BBGP yang sudah memberikan kepercayaan kepada SMKN 1 Garut, mohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila selama kegiatan, baik dalam hal pelayanan, penyambutan ataupun fasilitas-fasilitas yang dirasa masih kurang.

“Alhamdulillah, luar biasa kegiatan sangat meriah sekali, banyak apresiasi yang positif, baik dari para CGP angkatan 7 jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK, serta banyak pejabat yang hadir memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan lokakarya ini,” ucap Nurdin, yang mengaku dirinya jadi bagian dari program pendidikan guru penggerak angkatan 7.

Ia berharap kegiatan pendidikan guru penggerak dapat diikuti oleh seluruh guru yang ada di Kabupaten Garut, karena kegiatan ini sangat bermanfaat sekali untuk menambah wawasan, pengetahuan, serta memperluas jaringan, untuk saling berbagi, sharing kemampuan ilmu dan lain sebagainya.

Walaupun kegiatan sudah selesai, dan ditutup dengan panen karya, namun Nurdin, berpesan kepada rekan-rekan umumnya dan diri pribadinya, ilmu yang sudah didapatkan melalui pendidikan program guru penggerak itu dapat diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari, dalam mengabdikan diri di dunia pendidikan, di lembaga pendidikan tempat bekerja.

“Kita berikan atau sharingkan kemampuan kepada teman-teman di tempat bekerja, kepada rekan-rekan guru, dan yang paling penting adalah proses pembelajaran yang kita lakukan itu adalah betul-betul berpihak kepada murid,” ungkapnya.

Menurutnya, berakhirnya pendidikan program guru penggerak bukan berarti akhir dari segala-galanya, tali silaturahmi, jalinan kekeluargaan tetap terjalin, baik sesama CGP ataupun guru penggerak maupun bersama PP (Pengajar Praktik).

“Saya berharap kegiatan-kegiatan yang nantinya berdampak positif bisa dilakukan secara sharing, diskusi sesama guru penggerak dan PP yang sebelumnya kita jalin melalui kegiatan pendidikan program guru penggerak,” harapnya.

Dalam kesempatan ini, Nurdin menyampaikan, SMKN 1 Garut merupakan sekolah Pusat Keunggulan (PK), dan banyak instansi atau lembaga-lembaga yang bekerjasama dalam rangka peningkatan mutu, kualitas pendidikan ataupun kualitas pelayanan terhadap publik ataupun masyarakat Kabupaten Garut.

“Terakhir kami bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai tuan rumah atau center untuk pelatihan kepada para petugas sensus pertanian di Kabupaten Garut, dan Alhamdulillah sekarang bekerjasama dengan BBGP Provinsi Jawa Barat untuk mengadakan kegiatan berupa panen karya, produk-produk hasil dari pendidikan program guru penggerak angkatan 7,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana